PDIP Luruskan Maksud Megawati Soal Gorengan yang Dipelintir Netizen

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Nama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tengah ramai diperbincangkan oleh warganet. Terkait pernyataannya terhadap ibu-ibu yang mengantre minyak goreng, dan mempertanyakan apakah para ibu-ibu hanya menggoreng.

Akibat dari pembicaraan tersebut, nama Megawati menjadi trending topic di Twitter hingga hari ini. Bahkan banyak bertebaran meme Bu Mega gorengan jadi rebusan, hingga menjadi viral di kalangan netizen.

Menanggapi persoalan tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, keheranan yang dilontarkan Megawati dipelintir oleh netizen. Di mana menurutnya, seakan-akan Megawati tak tahu persoalan rakyat.

Baca juga: Komentari Megawati di Media Sosial, Akun Netizen Ini Hilang

“Banyak netizen keheranan Megawati itu dipelintir seakan-akan Megawati tak tahu persoalan rakyat. Bahkan banyak yang menggabungkan momen Megawati bicara soal minyak goreng dengan orasi lama Cak Nun tentang Megawati yang dibilangnya. Mbak Mega dari kecil di Istana jadi wajar tak tahu persoalan kayak kita-kita,” ujarnya saat dihubungi VIVA, melalui pesan singkat, Sabtu 19 Maret 2022.

Hasto menjelaskan, bila dicermati lebih mendalam dan dianalisa, kritikan Megawati terhadap minyak goreng tersebut, justru justru membongkar manipulasi Orde Baru. Yang "mengasingkan" rakyat pada pola pangan sehingga bergantung pada kapitalisme.

“Minyak goreng salah satu elemen bahan masak yang tidak sehat dipaksa menjadi bagian sehari-hari masyarakat karena bisa diproduksi murah, padat modal dan bisa dihimpun oleh konglomerasi beda dengan minyak kelapa yang sudah lama jadi industri rakyat,” ujarnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Photo :
  • Repro youtube PDI Perjuangan.
Pengamat Ingatkan Prabowo Bahaya Politik Merangkul yang Kebablasan

Menurutnya, apa yang dikatakan Megawati, merupakan persoalan rakyat paling mendasar. Serta pada pesan Megawati soal sehatnya hidup tanpa bergantung minyak goreng berbasis sawit dinilai cenderung elitis.

“Tapi faktanya kini negara sudah kalah dengan kartel. Untuk melawan ini harus ada gerakan rakyat menghidupkan kembali masakan khas nusantara yang berbahan asli dari bumi Indonesia dan diusahakan oleh rakyat Indonesia bukan konglomerat apalagi kartel,” jelas Hasto.

Bea Cukai Tanggapi Viral Penumpang Pilih Robek Tas Hermes Ketimbang Bayar Pajak Rp 26 Juta
Ganjar Pranowo Hadiri Acara Halal bi Halal TPN di Posko Pemenangan

Ganjar Tegaskan Jadi Oposisi Mewakili Pribadi: Kalau Partai Akan Memutuskan Saat Rakernas

Ganjar mengaku dapat berbuat banyak jika berada di luar pemerintahan.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024