Ridwan Kamil: Jika Ada Kesempatan Maju, Bismillah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Gubernur Ridwan Kamil mengatakan bahwa hasil survei sejumlah lembaga akan dijadikan bahan evaluasi bagi kinerjanya sebagai pemimpin Jawa Barat.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

"Kalau saya sih, hari-hari ini kalau urusan survei, memantau saja hasilnya dan mengevaluasi diri. Kalau ternyata disukai berarti disukai karena pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan," kata dia, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 11 April 2022.

Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk "Prospek Presiden 2024" Updated Survei Nasional: 13-20 Maret 2022 menunjukan posisi dia sebagai tokoh yang disukai publik masih tinggi.

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Ia menuturkan tugas sebagai gubernur adalah bekerja dan kalau dengan hasil pekerjaannya diapresiasi maka ini hasil yang sewajarnya ia dapat.

Ia menuturkan hal yang penting dengan adanya hasil survei ini membuktikan bahwa elektoral itu berbanding lurus dengan kinerja sehingga bekerja dengan pencitraan dan kesungguhan itu berbeda. "Hasil survei paling disukai ini mungkin kesungguhan kita bekerja ada hasilnya dan terapresiasi," ujarnya.

Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Apakah hasil survei itu makin menguatkan tekadnya untuk melangkah sebagai capres di Pemilu 2024, dia enggan membahasnya lebih lanjut.

Ia menegaskan langkahnya untuk berlabuh di partai pada pertengahan 2022 ini, meski begitu urusan diusung atau tidak dia menilai itu urusan takdir. "Kalau itu mah kalau takdir itu enggak bisa dibilang dari sekarang. Jika ada kesempatan maju bismillah, kalau enggak ada ya enggak ada masalah," katanya.

Peneliti SMRC, Sirodjudin Abbas, sebelumnya mengatakan faktor yang elementer seseorang dalam memilih calon presiden adalah psikologi memilih: tahu dan suka dengan yang diketahuinya tersebut.

"Tahu saja tidak cukup. Tahu kalau tidak suka tidak akan berujung ke memilih. Karena itu “suka” adalah indikasi lebih mendalam untuk menjelaskan mengapa orang memilih seorang calon," kata dia dalam rilis yang diterima media, Jumat pekan lalu.

SMRC menuturkan Kamil dinilai responden sebagai tokoh paling disukai di antara nama-nama yang beredar dan disebut-sebut sebagai bakal calon presiden. Meski di atasnya masih ada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan. Dari semua nama itu, cuma Prabowo Subianto yang memiliki sendiri "kendaraan politik", yaitu Partai Gerindra. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya