Soekarno Rancang Sumbar Pintu Gerbang Kemajuan di Samudera Hindia

Hasto Kristiyanto Dalam Acara Wusada Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA – Presiden RI pertama yang juga Proklamator, Soekarno, pernah merancang Sumatera Barat menjadi pintu gerbang kemajuan Indonesia di Samudera Hindia. Pembangunan di Sumbar, harus dilihat dari cara pandang geopolitik yang bermuara pada geopolitik Soekarno. Terutama terhadap ketahanan nasional.

Kloter Pertama Jemaah Haji Sumbar Terbang ke Tanah Suci 12 Mei 2024

“Atas model kepemimpinan ini, Soekarno membangun koridor strategis kemajuan nusantara. Sumatera Barat misalnya, dirancang sebagai pintu gerbang kemajuan Indonesia di Samudera Hindia. Sebab Soekarno mencita-citakan, bagaimana Indonesia hadir sebagai the major power di Samudera Hindia,” kata Hasto, dalam keterangan persnya, Minggu 3 Juli 2022.

Itu disampaikan Hasto saat menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Eksistensi Pemikiran Geopolitik Soekarno untuk Ketahanan Nasional”, bagi wisudawan ke-127 Universitas Negeri Padang (UNP), Minggu.

Mayoritas Kota-kota Besar Berpotensi Hujan dampak Dua Siklon Tropis, Menurut BMKG

Dijelaskannya, koridor strategis Sumatera Barat tersebut menyatu dengan konsepsi untuk menjadikan wilayah Sulawesi sebagai lumbung pangan Indonesia; Sumatera Pusat Perkebunan; Jawa sebagai pusat pendidikan, jasa, dan kekuatan TNI Angkatan Darat; Kalimantan sebagai Ibukota negara dan sekaligus pusat kekuatan Angkatan Udara; dan Indonesia Timur sebagai pusat kekuatan Angkatan Laut dan industri Maritim.

Dengan potensi yang teramat besar di Sumatera Barat, kata Hasto, maka hegemoni kekuatan pertahanan Indonesia untuk menjaga keamanan laut di Samudera Hindia, menempatkan Sumatera Barat sebagai kawasan yang sangat penting dan strategis.

Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh

“Pertanyaannya, mengapa Soekarno membangun doktrin agar Indonesia menjadi negara terkuat di Kawasan Samudera Hindia? Hal tersebut tidak terlepas dari kepemimpinan intelektual yang telah menjadi bagian kultur Minang, mengingat Pola Pembangunan Semesta Berencana dipimpin oleh Prof Moh Yamin,” jelas Hasto.

Jelas dia dalam peta geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, Samudera Hindia menjadi pusat pertarungan pengaruh dari negara-negara maju. Sepeperti Amerika Serikat yang membangun 13 pangkalan militer. Inggris, Australia, Malaysia dan Singapura membentuk aliansi pertahanan. 

Bagi India, Samudera Hindia dipandang sebagai jalur transportasi yang hangat. Bagi Tiongkok sangat penting dengan menjadikan Myanmar sebagai pintu gerbang kepentingannya. Dari perspektif geoekonomi, Samudra Hindia merupakan kawasan dimana 70 persen jalur perdagangan dunia berada. Bahkan menjadi jalur utama minyak dan gas bumi. 

“Dengan demikian, Samudera Hindia secara geopolitik, geostrategi dan geoekonomi sangatlah penting bagi kepentingan nasional Indonesia. Karena itulah Sumatera Barat harus dikembangkan dalam cara pandang geopolitik,” tegas Hasto.

Untuk Sumbar bergerak cepat mengejar ketertinggalan dalam pembangunan berdasar geopolitik Soekarno, Hasto mengatakan mengatakan kuncinya cara pandang dan kepemimpinan strategis yang outward looking.

“Guna mewujudkan hal tersebut, nilai-nilai yang hidup sebagai bagian dari strategic culture seperti Tungku Tigo Sajarangan, sangatlah penting untuk membangun keunggulan dengan bertindak keluar,” jelasnya.

Maka Universitas Negeri Padang memiliki tugas sejarah: bagaimana mempercepat transformasi kemajuan melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan mengedepankan riset dan inovasi. 

“Hanya dengan cara itulah kepemimpinan Sumatera Barat bagi Indonesia dan dunia dapat digelorakan kembali,” kata Hasto.

Menurut dia tokoh agama, tokoh adat dan tokoh cendekiawan memiliki peran penting. Yakni membangkitkan semangat kemajuan. 

“Semoga dengan kesadaran geopolitik tersebut, seluruh semangat untuk maju dan menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa dapat dikobarkan di Bumi Minang ini. Di sinilah Unversitas Negeri Padang dengan seluruh jejaring alumninya memiliki tugas yang sangat penting. Bangun kemajuan dengan menjadi terbaik dimulai dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya