- vstory
VIVA Politik – Meskipun pelaksanaan Pilpres 2024 masih hitungan tahun, tetapi wacana menduetkan pasangan capres dan cawapres, mulai mengemuka. Dalam rilis hasil survei Indikator Politik Senin kemarin, muncul usulan duet Puan Maharani - Anies Baswedan.
Dalam rilis itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi sempat ditanya mengenai duet Puan-Anies. Pembicara lainnya, yakni Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, mendukung jika memang ada duet ini. Bahkan ia mengaku, bisa hanya satu putaran.
Alasan Bahlil, karena keduanya cukup bagus. Selain itu, sebagai ajang rekonsiliasi atas polarisasi di pilpres sebelumnya.
Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam menilai, memang untuk diduetkan tetap akan terbuka lebar. Tetapi peluangnya cukup kecil. Begitu pun dengan kemungkinan untuk menang atau probabilitas, jika diduetkan juga berat.
"Duet ini kombinasi dari dua ceruk yang berbeda antara kelompok merah dan hijau. Meski demikian secara probabilitas kemenangan relatif lebih berat untuk mencapai kemenangan," jelas Arif, saat dihubungi, Selasa 12 Juli 2022.
Ada dua hal yang dilihatnya, hingga faktor kemungkinan untuk menang, sangat berat. Yakni yang pertama dari sisi pendukung masing-masing. Dimana pendukung Puan Maharani dan pendukung Anies Baswedan, tidak sama dan cenderung bisa saling meninggalkan.
Yang kedua, jelas Arif, adalah mengenai elektabilitas belakangan ini. Yang dianggapnya belum mampu mendongkrak untuk mencapai pemenangan, jika diduetkan di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena bisa jadi pendukung salah satunya tidak respek, misal pendukung Anies tidak respek dengan Puan atau sebaliknya. Faktor lainnya elektabilitas kedua tokoh ini juga masih nanggung. Anies masih nomor tiga, sedangkan Puan jauh lebih dibawah lagi," jelasnya.