- Facebook Anies Baswedan
VIVA Politik – Robohnya pagar tribun pembatas penonton di Stadion Jakarta International Stadium (JIS) jadi sorotan elite politik. Peristiwa ambruknya pagar itu juga sempat membuat Gubernur DKI Anies Baswedan dicibir oleh elite parpol yang selama ini berseberangan dengannya.
Menanggapi itu, Anggota yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI, Muhammad Taufik Zoelkifli menilai ada kekeliruan dalam penggunaan saat penonton hadir membludak di JIS.
"Pagar JIS yang kemarin roboh itu bukan kesalahan kontruksi pagar. Tapi, karena kesalahan penggunaan," kata MTZ, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi pada Selasa malam, 26 Juli 2022.
Dia menjelaskan pagar tersebut membatasi antara penonton dan pemain. Area pagar itu sebenarnya bukan diperuntukkan buat diduduki. Apalagi diinjak-injak secara massal.
"Kemudian, ketika para penonton tak terkendali menduduki dan menginjak-injak pagar tersebut ya pagarnya roboh," tutur MTZ.
Pagar pembatas penonton di JIS roboh
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pun, ia merespons usulan agar Stadion JIS perlu diaudit bangunannya. Menurutnya, hal itu tak perlu dilakukan karena konstruksi bangunan jelas masih kokoh. Bagi dia, yang diperlukan adalah menertibkan perilaku pentonton sepakbola.
"Jadi, nggak perlu audit bangunan ya. Yang perlu kita audit adalah manajemen penonton di JIS. Kan perilaku pentonton terutama sepakbola yang begitu semangat mesti dikelola agar tetap tertib dan tidak merusak barang-barang di sana," tuturnya.
Robohnya pagar pembatas tribun di stadion JIS terjadi saat rangkaian launching dengan pertandingan Persija melawan Chonburi FC asal Thailand. Gubernur DKI Anies Baswedan pun jadi sasaran cibiran.
Dari elite PSI Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra Sastroamidjojo menyindir Anies yang menyalahkan euforia pendukung Persija The Jakmania. Menurutnya, Anies jangan terkesan cuci tangan.
Ia menyoroti jangan sampai JIS belum siap 100 persen tapi sudah digunakan. Ara, sapaan akrabnya menyinggung masa jabatan Anies yang habis Oktober 2022 sehingga tengah mengejar masa farewell.
"Jangan sampai muncul dugaan hanya untuk mengejar masa farewell Gubernur," kata Ara, Senin, 25 Juli 2022.
