Kasus Sambo, Nasir Djamil Minta Kapolri Adil Tindak Puluhan Anggota
- Polri
VIVA Politik - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diminta adil dalam memproses puluhan personel polisi yang diduga terlibat kasus pembunuhan Novriansyah Hutabarat alias Brigadir J. Kasus ini belakangan terkuak diduga didalangi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil meminta Kapolri Listyo Sigit bisa adil dengan menindak puluhan oknum tersebut.
"Terkait dengan puluhan personil yang saat ini dinonaktifkan dan dinyatakan melanggar prosedur dan kode etik anggota Polri, agar diberikan tindakan yang proporsional dan berkeadilan," kata Nasir Djamil, dala keterangannya, Senin, 15 Agustus 2022.
Anggota Komisi III DPR RI M. Nasir Djamil
Menurut politikus PKS ini, semua pihak diharapkan menunggu proses hukum yang kini tengah berjalan terhadap puluhan personel Polri. Dia bilang, apakah nantinya hanya diberikan sanksi etik atau sanksi pidana.
“Kita tunggu saja proses hukum yang sedang berlangsung dan sidang kode etik yang menyidangkan mereka," jelas Nasir Djamil.
Sebelumnya, Tim khusus (Timsus) yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus bergerak mengidentifikasi personel Polri yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Jumlah personel yang 'diamankan' sudah bertambah.
Konfrensi Pers Kasus Brigadir J
- VIVA/M Ali Wafa
Menurut Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut ada 36 oknum personel yang diduga terseret kasus pembunuhan Brigadir J. Jumlah tersebut bertambah 5 yang sebelumnya hanya 31 personel.
Dedi bilang, dari 36 orang terdapat 16 anggota sudah ditahan di tempat khusus (patsus). Rinciannya, enam personel di Mako Brimob Polri dan 10 polisi di Provos Mabes Polri.
"Untuk patsus saat ini total 16 orang terdiri dari enam orang patsus di Mako dan 10 orang patsus di Provost," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, Minggu, 14 Agustus 2022.
May Day, Kapolri Janji Ada Timsus untuk Lindungi dan Kawal Hak Buruh
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung pengamanan peringatan aksi Hari Buruh Internasional atau May Day di Gelora Bung Karno (GBK).
