Demokrat Sebut Adian Beri Pernyataan Sesat dan Tak Punya Empati

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani
Sumber :
  • Instagram @kamharlakumani

VIVA Politik – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani membalas komentar tajam Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu yang meminta Partai Demokrat untuk belajar Matematika sebelum melontarkan kritik mengenai kenaikan harga BBM. Menurut Kamhar, pernyataan yang disampaikan oleh Adian merupakan penyesatan.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

"Argumentasi yang disampaikan Adian Napitupulu adalah sebuah bentuk penyesatan yang sekaligus menunjukkan dirinya sama sekali tak memiliki empati terhadap penderitaan rakyat," kata Kamhar kepada wartawan, Jumat 9 September 2022.

Menurut Kamhar, pemikiran Adian itu mestinya dibuang jauh-jauh karena saat ini rakyat dalam keadaan kesulitan. Padahal menurut Kamhar, persoalan kenaikan BBM dan kesejahteraan masyarakat bukan hanya sekadar persoalan hitung-menghitung angka.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98, Adian Napitupulu

Photo :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Saat ini rakyat tengah kesulitan karena ekonomi belum sepenuhnya pulih akibat terpaan badai COVID-19. Harga sembako melambung tinggi, kenaikan tarif dasar listrik dan berbagai kesulitanainnya, tetiba diperhadapkan lagi pada situasi kenaikan harga BBM.

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

"Apalagi data yang disajikan menjadikan upah minimum DKI sebagai acuan kemampuan menenggang biaya kemahalan, jelas tidak sebanding dengan daerah-daerah lain yang sebagian besar UMP-nya di bawah DKI," kata Kamhar.

Menurut Kamhar, pernyataan Adian hanya sekadar narasi yang dibungkus dengan angka-angka untuk memberikan pembenaran terhadap kebijakan yang tak prorakyat. Apalagi kebijakan ini diambil tatkala harga minyak dunia telah menunjukkan trend penurunan. 

"Sama sekali berbeda dengan konteks yang dihadapi pemerintahan SBY yang memilih menaikan harga karena APBN terancam jebol akibat lonjakan harga minyak dunia yang teramat tinggi, jauh dari asumsi APBN," ujar Kamhar.

Petugas SPBU mengganti papan Harga BBM.

Photo :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

Ketika kebijakan pahit ini pun ditempuh, kata Kamhar, SBY menyiapkan kebijakan kompensasi untuk menjaga daya beli dan meringankan beban rakyat. Itu pun dikritik habis-habisan oleh elit-elit PDIP termasuk Pak Jokowi yang kala itu menjabat Gubernur DKI.

"Ironisnya kebijakan kompensasi ini juga ternyata dicontek ketika menjabat sebagai Presiden. Bisa dibilang, sebenarnya kritik pada masa itu hanya sekedar asal bunyi tanpa memahami persoalaan demi mengejar popularitas dan simpati publik," kata Kamhar

Menurutnya pada masa itu, ketika harga minyak turun, SBY segera mengoreksi harga BBM di tanah air. "Yang sekarang malah saat harga dunia sedang turun, harga dalam negeri dinaikkan hanya untuk mengejar anggaran pembangunan IKN, Kereta Cepat dan infrastruktur non prioritas," kata Kamhar.

Sebelumnya diberitakan, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu menyarankan para kader Partai Demokrat untuk belajar matematika terlebih dahulu sebelum melakukan demo kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Saya menyarankan agar kader Demokrat untuk bisa belajar matematika dan belajar sejarah, sehingga jika membandingkan maka perbandingan itu logis tidak anti logika dan ahistoris,” kata Adian melalui keterangannya pada Jumat, 9 September 2022.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya