Fadli Zon Harap Pengganti Jenderal Andika Bisa Konsolidasikan TNI

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bakal memasuki masa pensiun tiga bulan lagi, tepatnya 21 Desember 2022. Pengganti Andika sebagai pimpinan TNI pun masih teka teki

4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI

Dari dinamikanya, muncul nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mencuat ke publik sebagai sosok penerus Andika.

Anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon menjelaskan kriteria pengganti Jenderal Andika. Menurutnya, sosok tersebut harus bisa melalukan konsolidasi TNI secara keseluruhan.

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

“Harusnya orang yang bisa konsolidasi TNI keseluruhan dan bisa lihat nyata ancaman ke depan kita apa termasuk di regional,” kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 12 September 2022.

Anggota DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon

Photo :
  • Instagram @fadlizon
Hadiri Forum Internasional di China, KSAL Tegaskan Pentingnya Jaga Keamanan Maritim di Kawasan

Legislator Partai Gerindra ini menambahkan, sosok pengganti Jenderal Andika juga harus mempunyai visi serupa dengan Kementerian Pertahanan yang dikomandoi oleh Prabowo Subianto. Salah satu visinya menyangkut alat utama sistem persenjataan atau alutsista 

“Kemudian mempunyai visi sama dengan Kementerian Pertahanan terutama personal alusista yang masih sangat terbatas,” ujarnya.

Fadli pun merespons pernyataan banyak pengamat mengenai penerus estafet Jenderal Andika. Sejumlah pihak menyebut KSAL Yudo Margono sebagai sosok tepat penerus Jenderal Andika.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Bagi Fadli, hal itu merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi yang bakal menentukan calon kapolri.

“Menurut saya bisa saja terserah Presiden (Jokowi) yang puncak hak prerogatif yang bisa menentukan itu. Yang jelas kan secara peraturan perundang-undangan (sosok Panglima) mereka yang pernah menjadi kepala staf,” kata Wakil Ketum Partai Gerindra tersebut.

Nama KSAL Yudo Margono mencuat karena ada anggapan sebaiknya posisi Panglima TNI berdasarkan rotasi matra angkatan. Hal ini merujuk UU Nomor 34 Tahun 2004 tentan TNI. Dari giliran mestinya pasca Andika Perkasa, KSAL yang pegang komando TNI.

Mencuatnya KSAL Yudo sebenarnya sudah lama sejak jelang masa pensiunnya Marsekal Hadi Tjahjanto saat masih Panglima TNI. Namun, Presiden Jokowi lebih memilih Andika Perkasa dari matra TNI AD.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya