Megawati soal BBM: Kalau Tak Naik Lalu Kondisi Makin Sulit Bagaimana?

Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA Politik – Masyarakat diminta untuk memahami keputusan Presiden Joko Widodo yang mengurangi jumlah subsidi, sehingga harga BBM jenis pertalite dan solar serta jenis lainnya jadi meningkat. Keputusan menaikkan harga BBM tersebut menimbulkan reaksi penolakan dari banyak elemen masyarakat hingga saat ini.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Hal itu disampaikan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menjawab pertanyaan wartawan di sela Jeju Peace Forum, di Kota Jeju, Korea Selatan, Kamis, 15 September 2022.

Ketum PDIP itu mengatakan, ia mencoba mempelajari situasi. Sebagai sosok yang berpengalaman di pemerintahan yakni sebagai mantan Presiden dan Wakil Presiden, Megawati menilai kenaikan harga itu sebenarnya sudah sangat jelas.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

“Sampai Menteri Keuangan sendiri sudah turun untuk menjelaskan alasannya, bahwa sebenarnya masalah BBM itu, kalau kita pelajari dengan baik, memang ya itu malah memberikan sebuah kesempatan. Bagaimana pun juga kita kan tak bisa (mempertahankan harga lama),” kata Megawati. 

“Kalau nanti tidak dinaikkan, lalu situasi kondisinya malah menjadi lebih sulit, lalu bagaimana?” kata Megawati.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Megawati juga mengatakan, dirinya sangat yakin pemerintahan Presiden Jokowi memutuskan hal tersebut dengan tidak mudah.

“Ini bukannya karena kebetulan Presiden, Pak Jokowi itu adalah Presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan ya. Saya tahu juga nanti bisa sampai dibawa-bawa urusan PDI Perjuangannya. Tapi situasi ini kan tentunya tidaklah begitu gampang, tidak asal-asalan saja dinaikkan BBM,” jelas Megawati.

Megawati meyakini bahwa keputusan itu sudah dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah melalui rapat-rapat kabinet. Megawati kadang merasa masih ada saja yang memang tidak mau berusaha mengerti, dengan kondisi yang ada.

Menurutnya, hal itu memprihatinkan. Padahal kondisi saat ini memang berat karena Indonesia dan dunia belum benar-benar keluar dari pandemi COVID-19. Sehingga pendanaan untuk COVID-19 tidak bisa begitu saja dialihkan demi menambah subsidi BBM.

“Jadi jangan justru dibalik ya bahwa memang COVID ini juga seperti sebuah pertimbangan yang tidak mudah, apakah dilepas saja? Tapi kan nanti (kalau dilepas) yang kena juga rakyat, artinya kan bisa makin banyak yang menderita. Kan begitu antara lain pertimbangan-pertimbangannya,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya