Soroti KPK soal Formula E, Partai Garuda: Ikutan Latah Bermain Kata

Seorang petugas sedang membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA Politik - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadi pergunjingan isu politik karena mengarahkan Anies Baswedan dengan dugaan kasus korupsi Formula E. KPK sempat diisukan menjegal Anies menuju Pilpres 2024.

Wakil Ketua KPK Dilaporkan ke Dewas Terkait Pelanggaran Etik

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Garuda Teddy Gusnaidi heran ada pimpinan KPK yang malah ikut-ikutan bergunjing. Dia bingung lantaran pimpinan KPK itu menjelaskan bahwa lembaga anti rasuah itu tak melakukan kriminalisasi terhadap Anies menyangkut dugaan korupsi Formula E.

"Padahal proses penyelidikan dugaan korupsi formula E sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum adanya Deklarasi Anies," kata Teddy, dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis, 6 Oktober 2022.

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho ke Dewas, KPK: Itu Keputusan Sendiri bukan Kolektif Kolegial

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda Teddy Gusnaidi.

Photo :
  • Istimewa

Menurut Teddy, tak perlu pimpinan KPK aktif menyampaikan pernyataan yang terkesan berbalas pantun dengan para politisi dan pengamat. Dia mengingatkan KPK merupakan lembaga penegak hukum, bukan pengamat dan partai politik. 

Laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK, Nawawi: Itu Sepenuhnya Sikap Nurul Ghufron

"KPK adalah lembaga pemberantas korupsi bukan lembaga pemberantas isu dan fitnah. Jadi, tidak perlu memberikan informasi diluar dari penyelidikan," jelas Teddy.

Pun, dia bilang mestinya cara KPK membungkam berbagai isu dan tuduhan dengan bukti-bukti. Menurut dia, jika KPK  Jadi yang berbicara adalah bukti adanya korupsi di Formula E, bukan persepsi. 

"Dengan bukti-bukti dan temuan-temuan di Formula E, itu sudah menjadi klarifikasi yang ampuh. Tidak perlu penjelasan," kata Teddy.

Deretan Pembalap Formula E di FP1 Jakarta E-Prix

Photo :
  • AP Photo /Achmad Ibrahim

Lebih lanjut, dia menyebut jika KPK terus aktif menjelaskan maka akan jadi amunisi bagus, menjadi bahan yang menarik untuk terus memainkan isu soal kriminalisasi.

"Isu menjegal Anies dan berbagai isu lainnya yang akan diciptakan. KPK akan semakin terseret dalam pusaran isu yang dimainkan oleh para pemain politik," ujarnya.

Teddy mentarankan agar KPK mestinya tutup mata, mulut dan telinga, fokus pada penyelidikan kasus. Bukan malah seperti ikut-ikutan berkomentar untuk membalas pernyataan pihak tertentu.

"Bukan ikutan latah bermain kata-kata. Fokus pada bukti, bukan persepsi apalagi deklarasi," sebut Teddy.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya