Keuskupan Agung Medan Bantah Deklarasi Dukung Anies Capres 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sumber :
  • Andrew Tito/VIVA.

VIVA Politik – Keuskupan Agung Medan mengklarifikasi video di YouTube berisikan adanya pernyataan dukungan 70 pastor di Pematangsiantar terhadap Anies Baswedan saat acara deklarasi sebagai calon presiden (capres) 2024 di Medan. 

Sang Istri Diduga Selingkuh dengan Pastor, Suami: Dia dan Romo Tidur dalam Satu Selimut

Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Agung Medan, RD Yosafat Ivo Sinaga mengungkapkan bahwa dukungan tersebut tidaklah benar.

"Terkait dengan YouTube itu kami perlu menyampaikan bahwa hal itu tidak benar," kata RD Yosafat dalam keterangan pers diterima awak media, Sabtu, 5 November 2022.

Timnas Amin Bakal Halalbihalal di Rumah Anies Besok, Langsung Dibubarkan?

Anies Baswedan

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Yosafat menerangkan, dalam Gereja Katolik, para klerus (pastor/imam) dilarang terlibat politik praktis. Misalnya terlibat menjadi tim sukses, terlibat partai politik ataupun menyampaikan dukungan terhadap figur tertentu. 

Anies Tak Bisa Tentukan Sebagai Oposisi: Saya Bukan Pimpinan Partai

Hal tersebut, kata Yosafat, termaktup dalam Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik Nomor 287 paragraf kedua.

Selain itu, Romo Yosafata mengeklaim, Gereja Katolik selalu menjaga dan memelihara persatuan multi etnis, suku dan agama. Karena itulah, terang dia, gereja katolik tak pernah berpihak pada salah satu poros, entah itu partai, atau tokoh tertentu. 

"Tegasnya, Katolik tetap menjaga netralitas, untuk mewujudkan netralitas itu lah para pastur tetap menjaga dan pelihara persatuan dengan tidak jatuh pada poros tertentu," ujarnya.

Romo Yosafat lantas mengimbau seluruh pihak untuk menjalankan politik yang elegan dan benar. Dia berharap, politik sejatinya mempersatukan bukan malah memecah belah.

"Melalui press release ini kami juga mengimbau agar kita semua untuk menjalankan politik yang elegan dan etika politik yang benar dan tidak menghalalkan segala cara demi nafsu politik. Politik itu sejatinya mempesatukan bukan memecah belah. Politik itu hendaknya dijalankan demi kepentingan dan kesejahteraan bersama," kata Yosafat.

Yosafat juga meminta semua pihak agar dapat berpikir kritis terhadap pemberitaan di media sosial. Selain itu, tak mudah menyebarkan informasi di medsos yang belum diketahui kebenarannya.

"Kita jangan terlalu cepat percaya apalagi memforward berita yang belum tahu kebenarannya dan kita juga jangan mudah terprovokasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Keusukupan Agung Jakarta (KAJ) juga mengklarifikasi soal informasi di Youtube yang menyatakan bahwa Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo mendukung Anies Baswedan sebagai capres. KAJ menyatakan hal itu tidak benar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya