Klarifikasi Pastor di Ruteng NTT Usai Dituding Selingkuhi Istri Orang

Ilustrasi pendeta atau pastor Katolik
Sumber :
  • ANTARA/Shutterstock

Manggarai Timur – Imam Katolik di Keuskupan Ruteng Nusa Tenggara Timur yang dikabarkan menghilang setelah tertangkap basah sedang berduaan dengan seorang perempuan di dalam kamar akhirnya membuat klarifikasi.

BPS Sebut Ketimpangan Gender Menurun pada 2023, Ini Buktinya

Imam Katolik yang namanya viral sejak Kamis malam, 25 April 2024 itu bernama Agustinus Iwanti, pastor Paroki Kisol di Kecamatan Kotakomba Manggarai Timur. Sedangkan perempuan bersuami yang ikut menghilang akibat kejadian ini berinisial HD (44).

Diberitakan, Klerus yang biasa dipanggil Romo Gusti itu kegep sedang berduaan di dalam kamar dengan seorang perempuan bersuami pada Rabu 24 April 2024, sekitar pukul 02.00 WITA dini hari. 

Menolak Bercerai jika Diselingkuhi Caesar Hito, Begini Tanggapan Felicya Angelista yang Tuai Cibiran

Media menulis, suami dari perempuan itu yang mendapati langsung perbuatan istrinya dan Romo Gusti di dalam kamar. Dugaan perzinahan itu kemudian dilaporkan ke Kevikepan Borong. 

Pastor Gusti dan HD dikabarkan sama-sama menghilang sehingga memunculkan spekulasi keduanya diduga kawin lari. Di tengah kehebohan itu, Pastor Gusti kemudian muncul dengan klarifikasi yang disebar pada Jumat 26 April 2024.

Semangat Kartini, Kesetaraan dan Pemberdayaan Perempuan Terus Didorong

Kolase pastor Agustinus Iwanti dan Helmince yang beredar di media sosial

Photo :
  • Jo Kenaru

"Saya, Romo Agustinus Iwanti (Pastor Paroki St. Yosef Kisol-Keuskupan Ruteng) dengan ini menerangkan tentang kronologis peristiwa yang menimpa saya, yang saat ini sedang diperbincangkan pada media social-pun di tengah umat," tulis Agustinus Iwanti.

Dalam klarifikasinya dia memuat 16 poin pelurusan terkait simpang siurnya berita tentang dirinya dan HD yang viral begitu cepat.

Dia menjelaskan, selama bertugas di Paroki Kisol, Agustinus memiliki relasi yang baik dengan umatnya termasuk dengan keluarga Tinus, suami dari HD atau Helmince Djabur  di Lembur Stasi Rende.

Tinus yang ia sebut sebagai Bapak Sindi, merujuk pada anak sulung Tinus bernama Sindi, merupakan suami dari Helmince Djabur. Persoalan ini menjadi besar karena Tinus sendiri yang mendapati istrinya sedang berada di dalam kamar yang ditempati Romo Agustinus. 

Untuk dipahami bahwa tempat kejadian kasus ini adalah di dalam rumah Tinus. Sedangkan Romo Gusti datang ke rumah tersebut atas undangan makan malam Tinus yang ditemani 4 orang dari pastoran Paroki Kisol.

Bantah Tiduri Istri Orang

Dalam klarifikasi Romo Agustinus menjelaskan duduk perkara peristiwa tersebut. Bahwa pada hari Selasa, 23 April 2024 tepatnya pukul 17.30 WITA pastor Agustinus dan Tinus suami Helmince saling berkomunikasi di WhatsApp. Tinus mengajak Romo Agustinus untuk makan malam di rumahnya di Rende.

Selasa malam 23 April 2024, Pastor Agustinus keluar sekitar pukul 20.00 WITA menggunakan mobil ditemani 4 orang dari pastoran yaitu Melin, Safe, Kristo dan Itin. 

Pastor Agustinus tiba di rumah Tinus kurang lebih pukul 20.30 WITA. Di dalam rumah ada Helmince atau Mama Sindi (istri Tinus), Santos (anak sulung ), dan putri bungsu, Siren.

"Sekitar pukul 20.30 WITA kami disuguhi minuman kopi dan hanya kepada saya diberikan minuman energen. Yang mengantar minuman oleh Enu (saudari) Hermin atau Mama Sindi. Dan setelah itu kami langsung makan bersama," tulis pastor Agustinus

Setelah makan malam, tuan rumah dan para tamu juga pastor bercengkrama hingga pukul 01.00.

Agustinus meminta Helmin membangunkan Melin dan Safe yang tidur lebih dulu untuk  kembali ke pastoran tapi tuan rumah menahan para tamu itu untuk menginap saja apalagi jam sudah mau subuh.

"Bapa Sindi dan Mama Sindi menahan kami semua untuk nginap karena sudah larut malam. Kami pun mengiyakan ajakan mereka. Bapak Sindi membimbing saya ke kamar tidur yang ternyata sudah mereka siapakan. Sedangkan adik Kristo dan Bapak Sindi berbaring/tidur di tempat tidur yang letaknya di depan kamar tidur untuk saya. Mama Sindi tidur bersama anak-anak perempuannya dan Enu Melin," sambungnya.

"Karena kelelahan saya langsung tertidur lelap dalam kamar dengan kondisi pintu terbuka hanya ditutupi kain tirai," sebutnya dalam klarifikasi.

Keributan Dini Hari

Diceritakan pastor Agustinus, ia terbangun karena dikagetkan dengan suara teriakan Tinus yang belum jelas sebabnya. Keributan terjadi sekira pukul 02.00 dini hari.

Agustinus mulanya bingung kenapa tuan rumah yang tadinya ramah tiba-tiba memaki dirinya tanpa alasan bahkan dengan nada emosi Tinus mengancam membunuh sang pastor.

"Saya sangat syok dan bingung dengan keadaan sekejap itu. Dan saat itu saya melihat Mama Sindi juga ada di dalam kamar dengan kondisi berbusana lengkap, dan tiba tiba dia lari ke luar. Dan masih dalam keadaan syok, saya berusaha menenangkan Bapak Sindi. Saat itu saya masih dalam keadaan berpakaian lengkap, ditambah kain selimut dan bangun mendekati Bapak Sindi," tulis pastor dari Kecamatan Elar Manggarai Timur itu.

"Karena teriakan keras Bapak Sindi berupa makian-makian dan ancaman untuk membunuh, sehingga mengakibatkan semua orang dalam rumah ikut bangun dan ikut panik. Supaya tidak terjadi keributan besar, saya dan semua anggota pastoran segera meninggalkan rumah itu dan balik ke pastoran," jelasnya.

Istri Tinus Minta Dijemput

Dalam perjalanan pulang  ke pastoran termasuk Itin yang adalah keponakan Tinus alis Bapa Sindi, pastor Agustinus menerima telepon dari Hermin atau Mama Sindi yang berbicara sambil menangis meminta untuk dijemput karena merasa ketakutan.

"Atas permintaan Mama Sindi dan demi keselamatannya, saya bersama anggota pastoran, kami kembali menjemput dia di pertengahan jalan agak jauh dari rumahnya. Lalu kami bersama-sama dalam satu mobil menuju pastoran," tulis dia.

Karena keselamatannya terancam, maka pada Rabu pagi 24 April 2024, pastor berusia 45 tahun itu memilih keluar dari pastoran dan menjauh dari Borong ibu kota Kabupaten Manggarai Timur.

"Demi keselamatan diri saya dengan karyawan, maka tepat pukul 08.00 WITA (Rabu, 24 April 2024), saya, adik Kristo dan Safe meninggalkan pastoran dan ke luar dari kota Borong. Sedangkan Mama Sindi (Hermin) masih di seputaran kota Borong," demikian klarifikasi pastor Agustinus

Jo Kenaru/ NTT

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya