Charta Politika: Elektabilitas Nasdem Naik, Pengaruh Positif Deklarasikan Anies

Anies Baswedan Calon Presiden Partai Nasdem di HUT Nasdem
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Politik - Lembaga survei Charta Politika merilis riset terbarunya terkait dinamika menuju Pemilu 2024. Salah satu temuannya menyangkut elektabilitas sejumlah partai politik atau parpol besar.

Dari temuan survei, PDI Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra dan Golkar mengalami stagnan. Meskipun tiga parpol tersebut berada di tiga peringkat teratas.

Namun, sebaliknya elektabilitas Nasdem sedikit mengalami kenaikan setelah mencalonkan Anies Baswedan sebagai kandidat presiden di 2024.

"Jadi, tiga besar ini kalau kita lihat, baik Golkar, Gerindra dan PDIP. Kalau dilihat dua bulan terakhir bisa dikatakan cendrung mengalami stagnasi," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam paparan survei secara daring, Selasa, 29 November 2022.

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memaparkan survei pilpres

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur

Yunarto menjelaskan, dalam survei pihaknya yang dilakukan pada 4-12 November 2022, PDIP masih unggul di posisi pertama dengan elektabilitas 21,7 persen. Hal itu diikuti Gerindra (15,5 persen) dan Golkar dengan elektabilitas 9,8 persen.

Kemudian, di urutan empat ada PKB (8,5 persen), diikuti Demokrat 7,3 persen, PKS 6,9 persen, Nasdem 6 persen, PAN 4 persen, PPP 3,6 persen. Dan, Partai Perindo 2,5 persen. 

Sementara, sejumlah parpol lainnya masih di bawah angka 1 persen. Lalu, yang belum menjawab sebanyak 13 persen.

"PAN ini pertama kali dalam survei kita kalau kita lihat sudah melewati angka parliament threshold (PT). Dan PPP 3,6 persen, masih belum menyentuh angka parliament threshold. Tapi, sudah mendekati," kata Yunarto.

Pun, dia menjelaskan dari segi tren, bahwa PDIP, Gerindra, Golkar, dan termasuk PKB cenderung mengalami stagnasi dalam dua bulan terakhir. Hal ini merujuk rilis survei pada September 2022. 

Berdasarkan survei yang dirilis Charta Politika pada September 2022, elektabilitas PDIP 21,4 persen, Gerindra 14,8 persen, Golkar 9,3 persen dan PKB 8,7 persen.

Anies Baswedan Calon Presiden Partai Nasdem di HUT Nasdem

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara, Nasdem mengalami peningkatan kurang lebih 2 persen. Dari sebelumnya 4,8 persen pada September 2022, menjadi 6 persen di bulan November 2022.

"Bahkan kalau kita melihat dari survei ini, ada kecenderungan di angka tertinggi dari Nasdem selama tahun 2022. Bisa dispekulasikan, kalau dilihat dari sisi momentum, ada pengaruh positif dari deklarasi Partai Nasdem terhadap Anies Baswedan," tutur Yunarto.

Dia mengatakan usai mendeklarasikan Anies sebagai bakal capres, Nasdem juga turun langsung mensosialisasikan eks Gubernur DKI tersebut.

Pernyataan Oposisi Ganjar Bisa Jadi Sikap Politik PDIP, Menurut Pakar BRIN

"Dan kita tahu, dari pemberitaan, setelah deklarasi, teman-teman Nasdem langsung bekerja habis-habisan di lapangan dengan langsung melibatkan Anies Baswedan," kata Yunarto.

"Artinya bisa dibuatkan hipotesa bahwa karena klaim dilakukan sendirian itu oleh Nasdem, itu berpengaruh cukup positif dari efek ekor jas dari elektabilitas yang dimiliki Anies Baswedan," ujarnya menambahkan.

Oposisi Diperlukan agar Ada yang Mengingatkan kalau Ada Penyimpangan, Menurut Pakar BRIN

Namun, Yunarto juga berikan catatan terhadap PDIP. Dia  menekankan selain mengalami penurunan, sosok yang dicalonkan sebagai presiden tentu akan beri dampak terhadap elektabilitas partai berlambang moncong putih itu. "Nanti kita lihat efek pencalonan presiden ini dari PDIP," jelas Yunarto.

Survei Charta Politika melibatkan 1.220 responden yang dilakukan dengan wawancara tata muka. Metode survei dengan multistage random sample. Adapun margin of error dalam survei sebesar 2,83 persen.

Isu Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Aja
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Heddy Lugito, The Interview

DKPP Terima Ratusan Pengaduan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu sepanjang 2024

DKPP menerima pengaduan dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu sebanyak 233 aduan sepanjang penyelenggaraan pemilu sejak Januari hingga 7 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024