Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Dinilai Belum Bisa Tenangkan Oposisi

Presiden Jokowi bersama Menhan Prabowo dan Kepala BIN Budi Gunawan di Surabaya.
Sumber :
  • Twitter @jokowi

VIVA Politik - Bergabungnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kabinet pemerintahan Jokowi dinilai belum bisa membuat masyarakat di bawah tenang. Masyarakat yang dimaksud terbelah imbas persaingan Pilpres 2019 antara Prabowo dengan Jokowi.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menilai kontestasi Pilres 2019 membuat pengkubuan antara Prabowo dengan Jokowi sangat kencang. Dia teringat momen saat Jokowi hendak dilantik sebagai RI-1.

"Kami diundang diskusi lalu kita mengusulkan, dua pemilu Presiden berdarah-darahlah. Pengkubuan kristal di belakang Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu sangat keras. Alangkah baiknya, kalau bapak mengusung ide rekonsiliasi," kata Fahri saat diskusi virtual Unpacking Indonesia pada Jumat, 16 Desember 2022.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah

Photo :
  • Partai Gelora

Kata Fahri, bila perlu, Prabowo diajak masuk ke dalam kabinet Pemerintahan Jokowi sebagai platform pada 2019. Tapi, Fahri menyayangkan karena baik sisi Jokowi maupun Prabowo itu kurang digaungkan platform rekonsiliasinya. 

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

Padahal, menurut dia, kabinet rekonsiliasi itu dalam tradisi demokrasi ada.

"Berkali-kali kalau politik itu mengalami kebuntuan ya rekonsiliasi diperlukan. Bahkan, kabinet rekonsiliasi itu ada dalam negara parlementer maupun negara presidensil," ujar eks Wakil Ketua DPR RI ini.

Namun, Fahri menyebut hal itu terjadi begitu saja. Bahkan, oposisi di tingkat grass root tetap terjadi dan menguat sekali. 

Ternyata, masuknya Prabowo sebagai Menteri Pertahanan juga belum dapat menenangkan masyarakat. "Bahkan, masuknya Pak Prabowo tidak berhasil menenangkan," jelas dia.

Diketahui, Pilpres 2019 kembali memunculkan dua kontestan yakni pasangan Prabowo Subianto dengan calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno. Lawannya adalah petahana Jokowi yang berduet dengan calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin. 

Saat itu, Jokowi-Ma'ruf yang menang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.

Kemudian, Jokowi mengajak Prabowo dan Sandi masuk dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia Maju periode 2019-2024. Kini, Prabowo menjadi pembantu Presiden dengan jabatan Menteri Pertahanan. Sedangkan, Sandi diberi jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya