Berasal dari Non Jawa, Erick Thohir Dinilai Bisa Keruk Dukungan di Pilpres
- Andri Mardiansyah/VIVA.
VIVA Politik – Elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir di Pulau Jawa tak terbendung. Erick Thohir bahkan mengalahkan nama-nama politisi Jawa dan politisi yang duluan mengorbit di dunia politik.
"Erick Thohir mewakili pemimpin dari luar pulau Jawa. Secara kepemimpinan ideal, sangat baik untuk Indonesia ke depan," tutur Founder Perfekto untuk Indonesia Amir Faisal.
Amir mengungkapkan, kondisi demikian tidak terlepas dari latar belakang Erick Thohir yang berasal dari wilayah luar Jawa, yakni Lampung. Sosok Erick Thohir dikatakannya juga telah berkiprah lama dalam berbagai sektor usaha.
Dia menyebutkan terdapat 40 persen pemilih pada Pemilihan Umum yang berada di luar pulau Jawa. Kondisi demikian tentu menjadi ceruk pemilih yang siap mendukung pada pertarungan elektoral Pilpres mendatang.
"Ini akan memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk peluang kemenangan," ungkap Amir.
Menteri BUMN Erick Thohir.
- Dok. Kementerian BUMN
Lebih lanjut dia menambahkan, kesuksesan Erick Thohir dalam memimpin Kementerian BUMN mendapat banyak respons positif masyarakat. Sejumlah keberhasilan dalam tugas-tugas khusus kenegaraan juga menjadi salah satu di dalamnya.
Belum lagi, lanjut dia, hal itu turut diperkuat oleh rekaman survei terbaru menjadikannya salah satu cawapres terkuat. Elektabilitas Erick Thohir begitu konsisten tempati daftar teratas di lima provinsi di Pulau Jawa.
Kondisi demikian, dia melanjutkan, semakin menjadikan Erick Thohir sosok cawapres potensial dengan banyak keunggulan. Sehingga membuat daya tawar Erick Thohir kepada partai politik pengusung semakin tinggi.
"Ini berarti Erick Thohir dapat diterima secara baik di pulau Jawa dan luar pulau Jawa," kata Amir.
Sebelumnya Poltracking Indonesia menggelar survei di lima Provinsi Pulau Jawa pada 26 Novemver-2 Desember 2022. Meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta serta Banten.
Rekaman survei menunjukkam, elektabilitas Erick Thohir di lima Pulau Jawa miliki catatan bagus. Seperti di Jawa Tengah (25,4%), Jawa Timur (18,3%), DKI Jakarta (17,2%), Banten (11,7%), serta Jawa Barat (10,3%).
