- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta menilai diskursus ideologi kepartaian agama vis a vis nasionalis dalam relasi kenegaraan sudah selesai. Menurut dia, tidak perlu lagi mendikotomikan agama dan negara. PKS menilai dialog peradaban antar bangsa lebih relevan.
"Kami ingin keluar dari terma-terma sempit, karena itu semboyan kami, "PKS untuk Semua" ingin masuk tema lebih besar," ujar Anis dalam jumpa pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu 16 Juni 2010.
Niat itulah yang membuat PKS menggelar seminar internasional dengan tema "Refleksi Obama di Kairo" pada Sabtu 19 Juni nanti. Pembicaranya direncanakan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Cameron Hume.
Seminar itu, kata Anis, merupakan bentuk perintisan dialog peradaban tersebut. Dia membantah dugaan sejumlah kalangan yang menilai PKS merapat dalam psosisi inferior terhadap negara tersebut. "PKS justru ingin mendengarkan bagaimana pidato Obama di Mesir diderivasikan dalam kebijakan-kebijakannya," katanya.
Menurut Anis, dialog itu juga menggugat konsistensi Obama memulai hubungan baru dengan dunia Islam sebagaimana dijanjikan. "Indonesia itu negara muslim terbesar, harus bisa berperan lebih. Sekarang ini kan kalah sama Qatar," ujarnya.
Sementara Yudi Widiana, Sekretaris Panitia Pelaksana Musyawarah Nasional yang bertanggung jawab atas seminar, menyatakan seminar ini juga mengokohkan peran PKS. "Platform PKS ini mengembangkan partai secara besar. Mengokohkan eksistensi di dalam negeri, juga di luar negeri. Visi kepemimpinan harus berwibawa di hadapan bangsa lain," kata Yudi.
"Ada pun PKS demo anti-Amerika, anti-Israel, itu soal kebijakannya," ujar Yudi. "Tidak ada alergi. Kami kritik kebijakan-kebijakannya. Setiap negara, punya standing terhadap kebijakan-kebijakan atau isu soal di muka bumi," katanya. (sj)
Rizky Febian dan Mahalini Menikah 10 Mei 2024, Pakai Adat Sunda
Penyanyi Rizky Febian dan Mahalini akan segera melangsungkan pernikahan pada Jumat, 10 Mei 2024. Informasi itu disampaikan langsung oleh pihak keluarga Sule, Deni Uwaw.
