Koalisi Besar Bisa Jadi Pertarungan Jokowi vs PDIP

Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • Instagram @puanmaharaniri

VIVA Politik – Keinginan PDIP meminta jatah calon presiden (capres) jika bergabung dengan Koalisi Besar di Pemilu 2024, terus dibahas sejumlah pihak.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin, jika keinginan PDIP tidak diterima Koalisi Besar maka hal itu menandakan dinasti Jokowi dimulai.

Sebab, Koalisi Besar yang di dalamnya gabungan Koalisi Indoensia Bersatu (Golkar, PAN, PPP) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB), disebut-sebut bentukan Jokowi. Hal itu pun bahkan secara tersirat diakui langsung oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto. 

Megawati Belum Putuskan soal Usulan Kerja Sama dengan Prabowo

Lima ketua umum parpol saat bertemu Presiden Jokowi di kantor DPP PAN.

Photo :
  • Istimewa

“Prabowo menyebut ‘Kita Timnya Pak Jokowi’, jadi saya melihat PDIP kalau enggak dapat capres Koalisi Besar bisa jadi pertarungan keras (Jokowi-PDIP). Kalau Koalisi Besar menang, ya dinasti Jokowi dimulai,” kata Ujang kepada wartawan, Kamis, 6 April 2023. 

Nasib Jokowi di PDIP, Kaesang Pangarep Tidak Ingin Ikut Campur: Itu Urusan Partai Lain

Ujang lebih jauh mengatakan, PDIP sepertinya tak bisa mendapatkan jatah capres jika bergabung dengan Koalisi Besar. Setidaknya itu terlihat dari persentase threshold yang dimiliki Koalisi Besar dan PDIP itu sendiri. 

“Kalau gabung enggak jualan capres, koalisi besar enggak maulah. PDIP ini kan cuma 20 persen, kalau Koalisi Besar ini kan 40 persen lebih. Jadi, kalau dari PDIP tetap ingin capresnya maka PDIP bisa sendirian di Pemilu 2024. Mereka tidak masalah karena punya golden ticket,” kata Ujang.

Sebelumnya, PDIP setuju wacana Koalisi Besar di Pemilu 2024. Hanya saja, PDIP ingin capres dari partainya. 

Menurut Ketua DPP PDIP Said Abdullah, tawaran itu merupakan hal wajar dan logis karena PDIP pemilik kursi terbesar di DPR.

"PDIP kalau ngambil posisi capres, ya wajar-wajar saja, make sense-lah. Bukan mau-maunya PDIP, enggak seperti itu. Logic. Sangat rasional," kata Said di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 April 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya