Megawati Kumpulin Fraksi PDIP DPR, Elektabilitas Jeblok Gegara Israel Ikut Dibahas
- ANTARA FOTO
VIVA Politik – Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima mengakui Ketua Umumya Megawati Soekranoputri sempat mengumpulkan seluruh anggota DPR Fraksi PDIP. Momen Megawati kumpulkan anggota Fraksi PDIP itu dilakukan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 8 April 2023.
Aria menjelaskan, dalam kesempatan itu, Megawati memberian sejumlah arahan kepada seluruh kader partai berlambang kepala banteng moncong putih untuk Pilpres 2024. Salah satu alasannya terkait penentuan capres dan cawapres adalah urusan Megawati.
Kata dia, Megawati meminta para kader agar turun dan menemui masyarakat.
"Ibu menegaskan semua yang menyangkut capres-capresan adalah urusan ketua umum, kamu turun dan turun," kata Aria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 April 2023.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di HUT ke-50 PDIP di Jiexpo, Kemayoran.
- YouTube PDIP
Meski demikian, dia menyampaikan Megawati hingga saat ini belum menyebutkan nama capres yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024. Menurutnya soal waktu pengumunab capres-cawapres, hanya Megawati yang mengetahuinya.
"Masih belum menyebutkan nama, karena itu semua mengenai capres cawapres, orang dan timing-nya adalah kewenangan penuh ibu ketua umum. Insya Allah secepatnya," jelas Aria.
Pun, dia menambahkan, dalam rapat itu juga membahas soal turunnya elektabilitas PDIP karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Maka itu, Megawati mengimbau kepada seluruh kader agar bisa menjelaskan ke masyarakat alasan PDIP menolak timnas Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20.
"Yang jelas ada kontraksi akibat penolakan Israel U-20 itu kan banyak yang lembaga survei mengatakan elektabilitas PDIP kan turun. Nah, ini dikuatkan," kata Aria.
Aria menambahkan, aksi penolakan PDIP terhadap timnas Israel itu sebagai bentuk wujud Indonesia menolak adanya penjajahan di dunia.
"Mari kita bicarakan di DPR, posisi Israel seperti apa? Karena Israel hadir di beberapa event kok hanya sepak bola ditolak," tutur Aria.
"Di sini bukan tempat berebut kekuasaan, bukan tempat berebut tempat mencari sesuap nasi dan seonggok berlian, di sini adalah alat perjuangan," ujar Aria.
