- VIVA/Supriadi Maud
VIVA Politik - Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla alias JK memanggapi inisiasi Golkar dan PKB yang tengah ikhtiar membangun koalisi besar. JK menilai ide tersebut merupakan sesuatu yang bagus meskipun secara praktiknya tidak mudah diwujudkan.
JK mengatakan demikian usai menerima kedatangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kediaman pribadinya, Jl. Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Kamis, 4 Mei 2023.
"Ini tentu ada suatu pikiran tapi dalam praktik politiknya tidak mudah untuk mempersatukan semuanya. Ide ini bagus, tapi pelaksanaan secara riilnya tentu membutuhkan upaya yang keras," kata JK.
Ketum Golkar AIrlangga Hartarto dan Wapres ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla alias JK.
- Istimewa
Dia menyampaikan dinamika saat ini mulai terbentuk arah poros 3 atau 4 koalisi. Pun, sebagai mantan Ketua Umum Golkar, JK berharap agar Golkar tak hanya terfokus pada pemilihan presiden atau pilpres.
Namun, ia berharap Golkar juga bisa mendongkrak perolehan suaranya melalui pemilihan legislatif atau pileg. Menurut JK, hal itu akan sangat berpengaruh pada kepemimpinan nasional.
“Karena itu Golkar sebagai partai yang mempunyai pengalaman dalam kepemimpinan nasional," lanjut JK.
Kemudian, JK enggan bicara terlalu jauh pencalonan Airlangga sebagai capres maupun cawapres. Sebab, menurut dia, dirinya tak dalam posisi yang berkompeten mengomentari hal tersebut. Alasannya, JK saat ini bukan lagi pengurus Partai Golkar.
Namun, JK mengatakan tetap mendukung apa pun putusan Partai Golkar mengingat ia adalah bagian daripada kader Golkar. Ia bilang dekat dengan semua figur yang digadang-gadang maju jadi capres seperti Airlangga hingga Anies Baswedan.
Untuk Anies, ia punya kedekatan karena dirinya Pembina Universitas Paramadina. Sementara, rekam jejak Anies adalah mantan Rektor Paramadina.
“Saya dekat dengan semuanya dekat dengan Airlangga di Golkar semenjak 20 tahun lalu, dekat dengan Anies karena saya adalah pembina Paramadina, dengan Prabowo kami sama sama dimentori Jenderal Jusuf," ujar JK.
