Elite PDIP Singgung Kedekatan Megawati dengan Tokoh Utama NU sejak Gus Dur hingga Ma'ruf Amin

Politikus PDIP, Ahmad Basarah.
Sumber :
  • VIVA / Ridho Permana

VIVA Politik – Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah menegaskan bahwa partainya sangat menghormati eksistensi organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, NU merupakan ormas Islam di Indonesia ini yang berjasa merebut kemerdekaan dan mempertahankannya hingga hari ini.

Senang Kendaraan Listrik Makin Menjamur, Jokowi Sebut Pabrik Baterai Beroperasi Bulan Depan

Oleh sebab itu, Basarah menegaskan, PDIP tidak akan mengikutsertakan organisasi yang dipimpin Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) itu ke ranah politik menjelang Pemilu 2024. 

"PDIP menghargai dan menghormati eksistensi NU sebagai ormas keagamaan. Oleh karena itu, PDIP tidak akan menarik NU ke dalam pusaran politik karena kita menghormati betul," kata Basarah kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 12 Mei 2023.

Jokowi Singgung Peluang Besar Industri Kendaraan Listrik di Indonesia

Ilustrasi Peringatan Haul ke-9 Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Solo

Photo :
  • ANTARA FOTO/Maulana Surya

Meski demikian, Basarah mengakui bahwa dalam perjalanan kerja sama politik, kekuatan nasionalis seperti PDIP, banyak dilakukan bersama dengan kader-kader NU. Dia mencontohkan pada saat sang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menjadi wakil presiden mendampingi presiden Abdurrahman Wahid yang merupakan tokoh NU.

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Jokowi: Bagus, 2 Hari Sekali Ketemu

"Saat Ibu Mega jadi presiden, wapresnya Pak Hamzah Haz, juga dari NU. Lalu kemudian Bu Mega pernah maju sebagai capres [pada pemilu tahun] 2004 bersama dengan Kiai Hasyim [Muzadi] juga dari NU. Di [pemilu tahun] 2009 bersama Pak Prabowo berlatar belakang purnawirawan TNI," ujarnya.

Saat Jokowi maju pada pemilu presiden tahun 2014, wakil presidennya pun salah satu kader NU, yaitu Jusuf Kalla. Sekarang pun, kata dia, Jokowi bersama Ma'ruf Amin, tokoh utama NU dan sebelumnya menjabat rais aam NU.

"Jadi memang NU adalah sumber kawah candradimuka calon-calon pemimpin bangsa," katanya.

Gus Yahya Cholil Staquf

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Basarah menyebut Megawati sangat menghormati eksistensi NU sebagai organisasi kemasyarakatan, maka tidak akan membawa-bawa NU dalam politik praktis. Hal itu sesuai dengan pandangan dan sikap Ketua Umum NU Gus Yahya yang juga akan membawa NU sebagai kekuatan yang akan mengayomi bangsa. 

"Kebetulan saya juga adalah salah seorang pengurus NU, sebagai Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia PBNU," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya