Anies Baswedan ke DPP Nasdem Usai Johnny G Plate Ditahan Kejaksaan Agung

Anies Baswedan Tiba di Nasdem Tower Usai Johnny G Plate jadi Tersangka
Sumber :
  • VIVA/ Andrew Tito

VIVA Politik – Bakal Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan, datang merapat ke Kantor DPP Nasdem, di Nasdem Tower, Jakarta pada Rabu malam, 17 Mei 2023. Anies datang pasca Sekjen Nasdem yang saat ini menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, menjadi tersangka dan ditahan dalam kasus korupsi pengadaan infrastruktur base transceiver station (BTS).

Bea Cukai Mendukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Anies tiba di Nasdem Tower pada Pukul 18.30 WIB. Partai Nasdem adalah yang pertama mendeklarasikan Anies sebagai capresnya. Hingga kemudian Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP) yang terdiri dari Nasdem, PKS dan Partai Demokrat, ikut mendukung.

Anies datang langsung dijemput oleh Ketua DPP Nasdem, Sugeng Suparwoto. Anies enggan berkomentar soal maksud kedatangannya itu.

PO dan Pihak Karoseri Berpeluang Jadi Tersangka Kasus Kecelakaan Bus Maut Subang

"Nanti saja, ya," kata Anies ditanyai awak media di Nasdem Tower, Jakarta.

Anies lalu langsung masuk ke dalam Nasdem Tower. Hingga saat ini, awak media belum mengetahui pasti maksud kedatangan Anies ke Nasdem Tower.

Keluarga Vina Cirebon Bakal Temui Hotman Paris Sore Ini

Sebelum kedatangan Anies, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, ditemani jajaran partai menggelar konferensi pers merespons penetapan tersangka Johnny G Plate. 

Sejumlah hal disampaikan Surya Paloh dalam konferensi pers tersebut. Antara lain Nasdem berduka atas penetapan tersangka Johnny Plate, menghormati proses hukum atas kasus itu, menunjuk pelaksana tugas sekjen dan hal-hal lainnya.

Diketahui, Menkominfo Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengadaan infrastruktur base transceiver station (BTS). Kini Plate sudah ditahan penyidik. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebut nilai kerugian keuangan negara akibat kasus BAKTI Kominfo mencapai Rp8.032.084.133.795 (Rp 8 triliun).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya