Bagi Anis, Prabowo Subianto Adalah Man of The Moment pada Pemilu 2024

Ketum Partai Gelora, Anis Matta, dan Wasekjen Dedi Miing Gumelar
Sumber :
  • Partai Gelora

Jakarta – Prabowo Subianto dianggap sebagai orang yang tepat untuk memimpin Indonesia di Pemilu 2024 saat ini. Dukungan dari sejumlah partai politik, kembali mengalir ke Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Gak Mau Masuk Pemerintahan Prabowo, Intip Harta Berjalan Ganjar Pranowo

Termasuk diantaranya, dari Partai Gelora (Gelombang Rakyat), yang memutuskan untuk mendukung Prabowo. Deklarasi akan digelar pada Sabtu 2 September 2023.

Partai Gelora berpandangan, bahwa Prabowo adalah "man of the moment" pada Pemilu 2024. Momentum tersebut adalah dalam tataran nasional hingga global. Prabowo diyakini bisa menjaga kepentingan nasional dan momentum geopolitik yang bertemu dalam satu kebutuhan yang sama.

Elite PDIP Harap Prabowo Jalankan Ajaran Bung Karno Wujudkan Trisakti

"Prabowo menjadi orang yang tepat sebagai jawabannya. Jadi, mengapa Prabowo? Jawabannya karena Prabowo adalah "man of the moment". Ini momentum Prabowo, seperti biasa orang memilih "man of the year",  kata Ketua Umum Partai Gelora, Anis Matta, dalam keterangannya, dikutip Rabu 30 Agustus 2023.

Prabowo Subianto dengan Anis Matta

Photo :
  • Partai Gelora
Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

Penegasan itu disampaikan Anis dalam program Anis Matta Menjawab Episode #11 dengan tema "Mengapa Prabowo?" yang tayang di kanal YouTube Gelora TV, Senin (28/8/2023) malam.

Acara itu dipandu Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi DPN Partai Gelora, Dedi Miing Gumelar. Anis menjelaskan, Partai Gelora sebelumnya telah menyampaikan empat pertimbangan dasar dalam mendukung capres.  

Pertimbangan tersebut yakni agama, geopolitik, kepentingan nasional, serta kepentingan Partai Gelora yang menjatuhkan pilihan ke Prabowo daripada kandidat lainnya. 

"Nah, keempat pertimbangan ini bertemu semua situasinya dan Prabowo adalah jawabannya. Itu sebabnya saya menyebut beliau sebagai ‘man of the moment,’” katanya.

Eks Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, itu memaparkan, bahwa situasinya dimulai dari perspektif geopolitik. Sebab dalam analisanya, Anis mengatakan kalau Pemilu 2024 akan menjadi pemilu yang sangat menentukan. 

Sebab tidak hanya terjadi di Indonesia. Pemilu juga akan berlangsung di di tempat lain yang akan menentukan jalannya situasi geopolitik ke depan seperti di Taiwan, Amerika Serikat dan Rusia. 

Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 itu menegaskan, kondisi geopolitik saat ini ada pada tingkat kekacauan yang hampir tidak terkendali. Artinya, permainan geopolitik sekarang akan membawa semua negara jatuh ke jurang. 

"Kita memang belum jatuh, tapi nyaris jatuh karena kita sudah ada di ujung jurang. Kalau kita jatuh ke jurang ini, artinya perang. Situasinya keluar dari kendali secara global, situasi geopolitiknya sangat kacau," jelasnya.

Terhadap situasi tersebut, papar Anis, membuat Indonesia membutuhkan seseorang pemimpin yang bisa menavigasi. Karena situasi dan kondisinya yang sangat kompleks ini. 

"Jadi titik-titik api itu ada di mana-mana, tetapi kita susah memprediksi arah peristiwanya dan waktunya. Di sinilah, perlunya kita dalam perspektif kepentingan politik nasional, membutuhkan politik jalan tengah untuk menghadapi ancaman perang. yang nyata bagi semua negara," jelasnya.

Lanjut Anis menjelaskan, politik jalan tengah yang dipahami Partai Gelora adalah politik populasi. Yakni memikirkan semua kepentingan nasional dan rakyatnya, bukan kepentingan satu kelompok atau golongan saja. 

Maka menurut Anis, itu ada pada sosok seorang Prabowo. Menteri Pertahanan RI 2019-2024 itu juga dianggap memahami situasi geopolitik global saat ini dibandingkan kandidat lain.

"Prabowo adalah pemimpin yang bisa membuat Indonesia tidak menjadi medan tempur bagi kekuatan global. Sebab, penyakit terbesar kita adalah gampang dipecah secara agama, geografi, dan ras. Potensi pembelahan akan lama kalau ditambah disiram isu ekonomi dan intervensi pemain luar," katanya.

Dalam situasi seperti itu, Anis menegaskan perlunya orang kuat. Yakni yang bisa menyatukan semua anak bangsa yang  telah terbelah sejak Pilkada DKI Jakarta 2017 hingga sekarang. 

"Kita tentu saja menyayangkan, jika ada kepentingan politik jangka pendek yang mengambil keuntungan dari isu pembelahan ini. Itu sangat berbahaya bagi bangsa, kelihatan populis waktu dia menggunakan isu-isu pembelahan, tapi begitu dia memimpin dia tidak akan bisa mengeksekusi agenda kepentingan nasional, karena lawannya akan menggagalkan," katanya.

Lebih lanjut Anis menjelaskan, dalam situasi saat ini diperlukan pemimpin yang bisa mengkonsolidasikan elite, bukan pemimpin yang membelah rakyat agar Indonesia bisa survive.

"Pemimpin yang bisa mengkonsolidasi elite bangsanya, elite nasionalnya, hanya bisa disatukan kalau pemimpin yang tertinggi menjalankan politik jalan tengah, menjalankan politik populasi," katanya.

Maka Prabowo kata Anis, dianggap mampu mengkonsolidasikan elit nasional dan menjaga kepentingan bangsa. Juga, lanjut dia, bisa mewujudkan Indonesia menjadi superpower baru menuju Indonesia Emas 2045. 

Sebagai negara superpower baru, menurut Anis, Indonesia juga tidak berada dalam posisi mengancam kekuatan global yang ada, tapi justru ingin bersama-sama menjaga perdamaian dunia.

"Jadi, dari empat perspektif pertimbangan, mengapa Partai Gelora mendukung Prabowo, itulah penjelasannya. Dan selain kuat, Prabowo juga orangnya amanah. Kita tidak sedang mencari  orang sempurna, tetapi orang yang tepat dengan situasi ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya