Pak Bas Nangis ke Ganjar Pranowo, Pakar Psikolog: Marah, Kecewa Terhadap Situasi
- X @ganjarpranowo
Jakarta – Bakal capres koalisi PDIP, Ganjar Pranowo mengungkap pertemuan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono alias Pak Bas pekan lalu.
Ganjar mengunggah pertemuan dengan Basuki di akun X pribadinya lima hari yang lalu. Dalam pertemuan itu, terlihat Ganjar dipeluk erat oleh Pak Bas. Juga, terlihat jika Pak Bas sedih, hingga meneteskan air mata.
“Saling merindu dan akan selalu berjalan bersama Pak Bas,” kata Ganjar dalam keterangannya, dikutip Sabtu, 4 November 2023.
Psikologis sekaligus dosen psikologi dari Universitas Bhayangkara, Hanna Rahmi mengungkap pandangannya terhadap momen tersebut. Ia menilai jika hal tersebut merupakan ungkapan emosi dari apa yang terjadi di sekeliling Pak Bas.
“Satu hal lain terkait air mata, Orang juga bisa meneteskan air mata sebagai respons terhadap situasi sosial atau pengalaman empati dengan orang lain yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan. Ini adalah cara tubuh untuk menunjukkan simpati dan empati terhadap perasaan orang lain,” ujarnya melalui keterangan tertulis pada media, dikutip dari tvOneNews, Sabtu, 4 November 2023.
Ia menilai, jika kejadian tersebut adalah sebuah respons alami yang dikeluarkan oleh Menteri PUPR tersebut. Artinya Pak Bas memberikan empati yang tinggi terhadap sosok Ganjar.
“Orang sekuat apapun akan bisa menangis karena alasan-alasan yang mendasarinya. Di sini yang perlu ditekankan bahwa menangis bukanlah suatu kelemahan, tetapi merupakan respon emosional alami, artinya Pak Bas individu yang peka dan empatinya tinggi. Sebab Individu yang lebih empatik mungkin lebih cenderung merespons dengan air mata ketika melihat atau merasakan perasaan seseorang entah sedang bahagia atau menderita,” jelasnya.
Jika dikaitkan dengan situasi politik terkini yang sedang memanas sehubungan dengan pemerintahan dan Presiden Jokowi, Hanna Rahmi menyatakan bahwa ini merupakan upaya dari Basuki Hadimuldjono untuk mengatasi konflik internal yang tengah berlangsung di lingkungannya.
“Kadang-kadang, menangis adalah cara untuk memproses konflik internal, merenungkan keputusan penting, atau merenungkan perubahan yang perlu dilakukan dalam hidup seseorang. Orang kuat seperti pak Bas juga bisa merasa kecewa, marah, atau frustrasi terhadap situasi atau peristiwa tertentu dalam hidupnya,” pungkasnya.