Survei MIPOS: Elektabilitas Sudaryono Geser Tokoh Lama di Bursa Cagub Jateng

Dok. Istimewa
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta - Merdeka Institut for Public Opinion Survey (MIPOS) merilis hasil survei terbaru mereka terkait preferensi warga Jawa Tengah tentang pemilihan gubernur (Pilgub) Jateng pada November 2024 mendatang.

Anies Buka Peluang Maju Pilgub Jakarta: Saya Baru Satu Periode

Peneliti Senior Merdeka Institut, Rendy Kurnia memaparkan, bahwa berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Jawa Tengah berharap calon gubernur yang terpilih nanti adalah sosok yang bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat.

Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono

Photo :
  • Istimewa
Waketum Nasdem Ahmad Ali Temui Prabowo Minta Dukungan Maju Pilgub Sulteng

"Hasilnya untuk Pilgub Jateng, sebagian besar masyarakat Jateng berharap calon yang terpilih adalah sosok yang bisa bekerjasama dengan pemerintah pusat," Kata Rendy dalam konferensi persnya melalui zoom meeting, Kamis, 4 April 2024.

Dalam kontestasi Pilgub Jawa Tengah, kata dia, elektabilitas salah satu tokoh dari partai Gerindra mulai naik, yaitu Ketua DPD Partai Gerindra Jateng, Sudaryono.

JK Ogah Komentari Wacana Anies Maju Pilgub Jakarta

Biasanya, kata dia, nama-nama yang menghiasi bursa calon gubernur Jateng selalu berkisar pada Hendrar Prihadi atau Hendi (mantan Walikota Semarang), Taj Yasin Maimoen (mantan Wagub Jateng), Sudirman Said (mantan Cagub Jateng 2018), Bambang Pacul (Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng), Dico Ganinduto (Bupati Kendal 2019-2024) dan KH Yusuf Chudlori (Ketua DPW PKB Jateng). 

"Dalam survei Merdeka Institute kali ini mulai menggeliat nama Sudaryono, Ketua DPD Partai Gerindra Jateng. Bahkan dari variabel akseptabilitas dan elektabilitas nama Sudaryono mulai menggeser tokoh-tokoh lama serta bersaing ketat melawan tokoh-tokoh populer seperti Hendrar Prihadi," ungkap Rendy. 

Dari variabel popularitas, lanjut Rendy, Sudaryono memang masih tertinggal dari nama-nama beken seperti Hendrar Priadi, Taj Yasin Maimoen, Sudirman Said, Dico Ganinduto hingga KH Yusuf Chudlori. 

"Namun dari variabel akseptabilitas (tingkat penerimaan) Sudaryono ternyata berhasil masuk posisi tiga besar. Hendrar Prihadi masih menempati posisi pertama tingkat akseptabilitas dengan 51,5 persen, disusul oleh Taj Yasin Maimoen (45,4 persen). Sementara itu Sudaryono yang sukses mendongkrak suara Partai Gerindra di Jateng memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 44,8 persen," katanya. 

Rendy menjelaskan, kemenangan telak paslon Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 nampaknya turut mempengaruhi preferensi warga terhadap calon gubernur Jateng periode 2024-2029. 

Rendy menyebut sebanyak 52,6 persen responden menyatakan bahwa Gubernur Jateng mendatang haruslah seorang tokoh yang bisa bekerjasama dengan pemerintah pusat.

"Ini artinya nama Sudaryono menjadi sosok yang dipandang memenuhi kriteria tersebut, dan menjadi pilihan alternatif warga Jateng" Imbuhnya.

Prabowo Subianto dan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono

Photo :
  • Istimewa

Dalam hasil survei tersebut, tingkat akseptabilitas Cagub Jateng saat ini masih dipimpin oleh Hendrar Prihadi sebesar 51,5 persen, disusul oleh Taj Yasin Maimoen 45,4 persen, lalu Sudaryono 44,8 persen, Bambang Wuryanto 44,2, Sudirman Said 43,6 persen, Dico Ganinduto 40,5 persen, KH Yusuf Chudlori 36,7 persen, Diah Warih Anjari 29,8 persen, Abdul Wahid 27,5 persen, FX Hadi Rudiyatmo 27,3 persen.

Sedangkan tingkat elektabilitas Pilgub Jateng masih di pimpin oleh Hendrar Prihadi sebesar 18,2 persen, Taj Yasin Maimoen 16,4 persen, Sudaryono 15,8 persen, Bambang Wuryanto 9,5 persen, Sudirman Said 9,2 persen, Dico Ganinduto 8,1 persen, KH Yusuf Chudlori 7,3 persen, Diah Warih Anjari 5,8 persen, Abdul Wahid 2,5 persen, FX Hadi Rudiyatmo 2,4 persen, Tokoh-tokoh lainnya 1,2 persen, dan Undecided 3,6 persen.

Adapun survei ini dilakukan pada tanggal 15 sampai 27 Maret 2024 di 35 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Jawa Tengah. Populasi survei ini adalah seluruh warga Jateng yang berusia 17 tahun ke atas dan telah memiliki e-KTP. Total sampel sebesar 830 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel multi-stage random sampling.

Batas kesalahan (margin of error) +/-3,4 persen  dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen. Sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung (tatap muka) dengan responden berpedoman kuesioner.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya