Jangan Sampai Mengurangi Rasa Hormat Pada SBY
- VIVAnews/ Uday Suhada
VIVAnews - Sekjen Partai Demokrat yang juga putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan usulan Ruhut Sitompul untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode tidak akan dibahas oleh Partai Demokrat.
"Tidak ada celah untuk menggulirkan wacana itu di Demokrat," kata Ibas di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Dia menekankan, bahwa wacana itu adalah pendapat pribadi Ruhut sebagai salah satu warga negara dan anggota masyarakat.
"Itu bukan wacana yang digulirkan oleh Partai Demokrat," imbuh Ibas. Bagaimanapun, lanjutnya, Partai Demokrat menghargai pendapat apapun yang beredar di masyarakat maupun elit politik, termasuk pendapat Ruhut untuk memperpanjang masa jabatan presiden lebih dari dua periode. Tetapi tidak harus menerimanya.
Bergulirnya wacana yang dilontarkan Ruhut itu, kata Ibas, jangan sampai mengurangi rasa hormat rakyat kepada SBY. "Berdasarkan konstitusi sudah jelas, masa jabatan presiden dibatasi hingga dua periode," tukas Ibas. Ia pun berpendapat bahwa hal itu tidak dapat ditawar lagi.
Sementara, Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menolak ide kontroversial perpanjangan masa jabatan presiden yang disuarakan Ruhut Sitompul.
"SBY mau dua periode saja! SBY adalah Presiden yang taat asas dan ketentuan Konstitusi. SBY hanya bersedia menjadi Presiden dua periode," kata Anas kepada VIVAnews, Rabu 18 Agustus 2010.
Hal tersebut, tambah Anas, disampaikan Yudhoyono berkali-kali dalam berbagai kesempatan.
Sebelumnya, Ruhut sitompul mengusulkan amandemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan presiden lebih dari dua periode.
"Karena saat ini belum ada tokoh bangsa yang bisa menyaingi presiden kita yang sekarang, Bapak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata Ruhut Sitompul yang juga juru bicara Partai Demokrat dalam perbincangan kepada VIVAnews, Rabu 18 Agustus 2010.
Pernyataan Ruhut menuai kontroversi, baik di dunia maya maupun memancing tanggapan politisi partai lain.
Sementara, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, menegaskan bahwa ide perpanjangan masa jabatan presiden bukan sikap partai, tapi pendapat pribadi Ruhut. (umi)