- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Wakil Ketua Umum Demokrat, Max Sopacua, membantah dugaan sebagian kalangan yang menyebut Ruhut Sitompul sebagai peniup terompet dari sebuah orkestra atau rencana besar, yang sedang dimainkan Partai Demokrat secara terselubung.
"Saya ingin klarifikasi. Ruhut bukan peniup terompet. Tidak benar seolah-olah ada agenda besar dari Partai Demokrat," tegas Max di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis 19 Agustus 2010.
Ia menekankan, partainya merupakan pendukung reformasi, dilahirkan pada era reformasi, dan konsisten menjaga keutuhan konstitusi. Jadi, Demokrat tetap mematuhi konstitusi yang menyebut masa jabatan presiden tidak bisa diperpanjang menjadi lebih dari dua periode.
Sejumlah lawan politik dan rekan satu koalisi Demokrat curiga bahwa Ruhut sedang melakukan testing the water (meraba suasana batin atau kehendak rakyat).
"Tidak ada angin, tidak ada hujan, tiba-tiba mengeluarkan statement seperti itu. Kami semua juga kaget. Sekarang Demokrat pun jadi sorotan," ujar mantan jurnalis ini.
Sebelumnya, anggota Komisi III Bidang Hukum dari Fraksi PKS Nasir Djamil menduga isu Ruhut sengaja di-setting. Karena, tiba-tiba saja usulan itu mengemuka tanpa ada pangkal-sebabnya.
"Ruhut tidak mungkin berani kalau tidak ada setting sejak awal," Nasir menduga. "Saya heran, mengapa SBY menanggapi isu itu? Isu saja kok dibahas. Jangan-jangan, isu itu memang betul," ucap Nasir. (umi)