Debat Pilkada Sulteng, Ahmad Ali-AKA Beberkan Anomali Data Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi

Calon gubernur Sulteng Ahmad Ali dapat dukungan dari pekerja informal
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Debat pilkada serentak 2024 di beberapa daerah mulai digelar. Seperti Pilkada Sulawesi Tengah. Masalah kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi sempat mencuat dalam debat tersebut.

Bertemu 24 Pengurus Kadin Provinsi, Anindya Bakrie Bahas Dukungan Pengusaha Sukseskan Program Prabowo

Ini bermula ketika cawagub nomor urut 1, Abdul Karim Aljufri, menanyakan ke pasangan calon nomor urut 3 Rusdy Mastura atau Cudy. Yang ditanyakan adalah mengenai paradoks pertumbuhan ekonomi dan angka kemiskinan di Sulawesi Tengah itu.

AKA, sapaan akrab Abdul Karim yang menjadi cawagub dari Calon Gubernur Ahmad Ali, itu mengutip istilah yang dipilih Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam bukunya 'Paradoks Indonesia'. Buku itu berisi pandangan strategis Prabowo soal paradoks Indonesia yang kaya raya, tapi masih banyak rakyat yang hidup miskin.

Jurus Misbakhun Bimbing Kepala Desa Kelola Dana Desa

"Pertumbuhan ekonomi Sulteng itu 10 persen, tapi di sisi yang lain pertumbuhan kemiskinan kita 11 persen. Ini kalau mengutip Pak Prabowo ada paradoks Sulawesi Tengah, gimana itu pak?" tanya Abdul Karim kepada Cudy, dikutip Kamis 17 Oktober 2024.

Cagub Ahmad Ali kemudian menambahkan, bahwa secara teori ekonomi ketika pertumbuhan naik, maka kemiskinan harus turun.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Plt. Sekjen Kemendagri Tekankan Pentingnya Perbaikan Sistem Perizinan

"Artinya ada yang salah dari tata kelola pembangunan di Sulteng, Bagaimana solusi pertumbuhan inklusif, sehingga semua bisa dirasakan masyarakat Sulteng?" tambah Ahmad Ali ke Cudy.

Menjawab dua pertanyaan tersebut, Cudy langsung berdalih bahwa Ahmad Ali dan AKA salah data.

"Pertumbuhan ekonomi kita 11,71 persen, jadi saya minta data-data yang jelas sehingga saya bisa jawab lebih jelas, kalau pertanyaan salah gimana saya jawab?," kata Cudy.

Dia hanya mejawab akan melakukan stimulus dan merubah mindset Sulawesi Tengah. Ia pun menyinggung banyak orang China yang bisa kaya dengan cepat. Menurut Cudy, bukan cuma program kemiskinan, tapi mental attitude di Sulteng harus diubah.

Menanggapi itu, Ahmad Ali langsung menggarisbawahi teori ekonomi yang ideal yang akan diterapkan pada pertumbuhan ekonomi demi menekan angka kemiskinan di Sulteng. Ia pun menekankan ke depan seharusnya basis pertanian yang digeluti oleh lebih 40 persen warga Sulteng harus diprioritaskan.

"Ada 40 persen lebih warga Sulteng kerja di bidang pertanian, ketika itu tersentuh program pembangunan manusia akan berjalan baik," jawab Ahmad Ali.

Ahmad Ali juga menyinggung soal faktor kenapa paradoks yang sempat disinggung AKA soal pertumbuhan dan kemiskinan di Sulteng bisa muncul. Ia pun menyindir soal ketimpangan sektor pertambangan di Sulteng.

"Hari ini kenapa paradoks pertumbuhan Sulteng muncul? Karena kita bertumpu pada satu sektor,  yaitu sektor pertambangan yang cuma dinikmati oleh warga kabupaten tertentu saja," kata Ahmad Ali.

Mengutip situs resmi, Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kanwil DJPb Provinsi Sulteng, pertumbuhan ekonomi selama kuartal I tahun 2024 di Sulawesi Tengah tumbuh sebesar 10,49 persen. Data itu dirilis resmi oleh Kanwil DJPb Sulteng pada 31 Juli 2024. 

Sementara itu, untuk angka kemiskinan di Sulteng, mengutip dari situs BPS Provinsi Sulteng, persentase penduduk miskin di Sulteng pada pada Maret 2024 sebesar 11,77 persen. Angka kemiskinan di Sulteng ini juga dirilis pada bulan Juli 2024 oleh BPS Sulteng. 

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa yang disampaikan pasangan Ahmad Ali-AKA soal angka pertumbuhan ekonomi Sulteng di sekitar 10 persen itu mengutip data resmi Kemenkeu yang dirilis terbaru pada Juli 2024.

Sementara, data kemiskinan di sekitar 11 persen itu mengutip data resmi BPS Provinsi Sulteng yang dirilis pada Juli 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya