- VIVAnews/ Tri Saputro
VIVAnews - Survei terbaru Lembaga Survei Indonesia menunjukkan kemerosotan signifikan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera dari 7,88 persen pada Pemilu 2009 lalu menjadi 4,6 persen.
Namun, Wakil Sekretaris Jenderal PKS, Mahfudz Siddiq, tidak ambil pusing dengan temuan LSI tersebut. Ia bahkan cukup yakin PKS dapat mempertahankan elektabilitasnya di tahun 2009 pada Pemilu 2014 nanti.
"Survei-survei di tahun 2009 lalu juga memprediksi elektabilitas PKS hanya sekitar 3-4 persen, tapi ternyata dalam pemilu bisa mencapai 7 persen, bahkan mendekati 8 persen. Jadi PKS tidak risau," kata Mahfudz saat berbincang dengan VIVAnews, Jumat 7 Januari 2011.
Wakil Ketua Komisi I DPR itu menyatakan, apabila survei terakhir LSI itu dibandingkan dengan survei-survei sejenis yang lain, maka kecenderungan elektabilitas PKS memang selalu berada pada kisaran 2-7 persen. "Fluktuatif, dengan angka median 4 persen," ujar Mahfudz.
Jadi, menurutnya hal itu adalah gejala umum yang tidak perlu dikhawatirkan.
Selain PKS, PAN dan PPP juga mengalami kemerosotan serupa. Analisa LSI menyebutkan, ketiga partai tersebut kehilangan suara karena dua faktor.
Pertama, karena gagal memposisikan diri dalam koalisi. Kedua, karena gagal menaruh tokoh yang bisa menjadi magnet elektoral bagi publik.
Mahfudz mengatakan, merosotnya elektabilitas PKS lebih mungkin karena belum membangun opini publik yang kuat tentang segala aktivitas dan kinerja partainya. "Kami secara simultan akan menyatukan kerja nyata di lapangan dengan pendekatan melalui media ke publik," kata Mahfudz.
Bila hal ini telah terrealisasi, maka ia yakin elektabilitas PKS tidak serendah itu.
PKS pun bukannya tak sadar ketokohan dalam suatu partai memegang peranan penting di masa mendatang. "Saat ini kami terus melakukan kapitalisasi tokoh-tokoh yang ada, baik mereka yang menjabat sebagai kepada daerah maupun legislator di tingkat pusat dan daerah," ujar Mahfudz.
Rowoon Ungkap Alasan Keluar dari SF9 dan Fokus di Akting Sebagai Aktor
Rowoon eks anggota SF9 baru-baru ini akhirnya mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk meninggalkan grup idola tersebut dan beralih fokus ke dunia akting.
