PKB: Ahmadiyah Stop Ekspansi!

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean

VIVAnews - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar meminta agar jemaah Ahmadiyah segera menghentikan keagresifan dan ekspansi ajaran mereka di tengah masyarakat. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar tidak menyulut masyarakat yang tidak senang dengan keberadaan Ahmadiyah di Indonesia.

"Kalau itu yang diyakini, sebaiknya ini di internal dan tertutup. Silakan," kata Muhaimin, Kamis malam.

Aktivitas dan ajaran Ahmadiyah dinilai Cak Imin, sapaan Muhaimin, jadi pemicu konflik. Dia pun meyakini jika jemaah Ahmadiyah tidak mengkonsolidasikan diri, akan terus menjadi beban bagi negara. "Tapi seharusnya jadi solusi negara," ucapnya.

Soal ajaran Ahmadiyah yang dinilai umat muslim menyimpang, Cak Imin menyerahkan kepada pemerintah dan kementerian agama. "Apakah jadi aliran atau apa. Idealnya, Ahmadiyah harus mengisolir dan tidak ekspansi dulu, stop," tegasnya.

Cak Imin juga meminta pada pihak yang tidak suka dengan keberadaan Ahmadiyah, untuk mengendalikan diri. Tidak boleh merusak, menganiaya, apalagi membunuh. "Tidak ada jalan bagi siapa saja untuk menghakimi apakah itu aliran sesat atau tidak sesuai," katanya.

Ahmadiyah menjadi polemik terutama sejak Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan aliran ini menyimpang dari ajaran Islam. Meski telah ada fatwa MUI tersebut, keberadaan Ahmadiyah di Indonesia tidak lantas hilang. Hal ini memunculkan gerakan-gerakan massa untuk menghapus Ahmadiyah dari Indonesia. Beberapa kali aksi massa ini berujung pada tindak kekerasan.

Terakhir, tiga jemaah Ahmadiyah tewas mengenaskan di Cikeusik, Pandeglang, Minggu 6 Februari lalu. Sekelompok massa menyerbu sebuah rumah yang dihuni jemaah Ahmadiyah. Dalam kasus ini, kepolisian sudah menetapkan lima tersangka, dua diantaranya ditahan. (sj)

Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri
Dua tersangka dalam dugaan kasus tewasnya remaja 16 tahun di hotel Jaksel

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Polisi telah berhasil mencokok dua orang pelaku pembunuhan dengan mencekoki obat ekstasti inex hingga memberikan minuman dicampuri sabu. Kedua remaja itu berinisial AN al

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024