- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Marzuki Alie, mengaku sempat ingin berhenti menjadi wakil rakyat. Benak itu muncul saat Marzuki baru setahun berstatus sebagai anggota DPR.
Namun hal itu urung dia lakukan karena, menurut Marzuki, terjun ke dunia politik sudah menjadi tekadnya setelah melepas karir di suatu perusahaan.
"Tahun pertama saya niat berhenti, dan memilih jadi Sekjen [Partai Demokrat] saja," kata Marzuki dalam suatu diskusi yang digelar Kompasiana di Jakarta, Sabtu 26 Februari 2011.
Marzuki mengatakan, dunia politik memang seringkali tidak bisa diprediksi. Dia berkisah, bisa saja politikus tampak baik-baik ketika sedang berada di dalam ruangan, namun berubah ketika keluar dari ruangan.
Pengurus Partai Demokrat ini berkisah bahwa keputusannya untuk menjadi politisi tidak terlepas dari pengalamannya sebagai direktur di suatu perusahaan milik pemerintah, PT Semen Baturaja.
Kala itu, Marzuki dan seluruh direksi Semen Baturaja menolak untuk menjual perusahaan, sesuai usulan dari Boston Consulting Group dalam kerangka penyelesaian aset Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Boston Consulting saat itu menilai Semen Baturaja tidak mempunyai masa depan karena tidak punya uang setelah terhentinya berbagai proyek, pasar semen hancur, permintaan rendah, serta persaingan dengan peusahaan lain. Terlebih lagi, perusahaan saat itu memiliki utang ratusan miliar rupiah.
"Kami sebenarnya tahu skenarionya siapa yang mau ambil," kata Marzuki. Dia menambahkan, kondisi saat itu kemungkinan melibatkan unsur politik.
Brasil Tunda Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Israel Senilai Rp 2,3 Triliun, Ini Alasannya
Menteri Pertahanan Brasil, Jose Mucio Monteiro menunda penandatanganan kontrak dengan perusahaan Israel Elbit Systems untuk 36 kendaraan lapis baja dengan howitzer 155 mm
