- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menilai pertemuan Hatta Rajasa dan Taufiq Kiemas sebagai suatu pertanda bahwa PDIP memang akan ditarik bergabung dalam koalisi pemerintahan SBY. Jika PDIP masuk, kata Akbar, itu bisa menjadi tanda bakal ada yang keluar dari koalisi.
Meski demikian, kata Akbar, apabila Golkar dikeluarkan dan PDIP ditarik masuk, itu tidak masalah. Golkar, lanjut Akbar, pernah melalui masa sulit, khususnya di masa setelah Orde Baru jatuh dan era Reformasi bergulir. Akbar mengingat, di masa itu, banyak kalangan menekan Golkar, terutama mereka yang anti Orde Baru.
Meski begitu, kata Akbar lagi, Golkar dapat melewatinya dan tetap berperan aktif di kancah politik. "Kami bisa melewati masa krisis. Jadi, tekanan berat sekali pun akan kami lewati," katanya usai acara diskusi di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Kamis, 3 Maret 2011.
Di dalam atau di luar koalisi, kata Akbar, "Kami tak akan mengurangi sikap kritis."
Keberadaan Partai Golkar bersama PKS dalam koalisi saat ini tengah menjadi sorotan berkait aksi mereka mendukung usulan Angket Mafia Perpajakan yang mati-matian ditolak Partai Demokrat dan partai anggota koalisi lainnya. Sinyal perombakan koalisi muncul setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin menyinggung bahwa ada "satu dua partai melanggar kesepakatan koalisi." (kd)