- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Hari ini, semua ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar seluruh Indonesia dikumpulkan di Hotel Sultan untuk membahas isu politik terakhir, salah satunya posisi partai berlambang beringin itu di koalisi. Hasil pertemuan ini akan disampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua koalisi.
"Pastilah, suasana hari ini tidak mungkin tidak akan tersampaikan pada SBY. Tunggu saja," kata Ketua DPP Partai Golkar Bidang Politik dan Legislasi Priyo Budi Santoso disela Rapat Koordinasi III Partai Golkar di Hotel Sultan, Selasa, 8 Maret 2011.
Mengenai posisi Golkar di koalisi, Priyo berharap keputusan diserahkan kepada Ketua Umum Aburizal Bakrie dan kemudian menyampaikannya kepada SBY. "Kami harap teman-teman daerah juga menyerahkan keputusan kepada ketua umum," jelasnya.
Priyo mengakui ada perbedaan di tiap daerah mengenai posisi Golkar ini. Suara daerah, kata Priyo terpecah menjadi tiga, yakni meminta tetap di koalisi, meminta Golkar jangan ragu-ragu keluar dari koalisi, dan sebagian lainnya menyerahkan ke ketua umum.
"Suasana tiap daerah memang secara psikologis berlainan, tapi ada kesamaan yaitu bahwa mereka menginginkan martabat partai. Pengabdian Golkar di depan rakyat itu amat sangat penting dan itu harus mengalahkan kepentingan lain," terang Priyo yang juga Wakil Ketua DPR ini.
Isu perpecahan di tubuh koalisi ini mencuat pasca-Hak Angket Mafia Perpajakan di mana dua partai koalisi berlawanan arus dengan Demokrat, yakni PKS dan Golkar.
PKS dan Golkar yang mendukung hak angket diisukan akan terdepak dari koalisi. Dalam sebuah pidato politiknya, SBY pun mengakui satu dua partai melanggar komitmen koalisi sehingga perlu dievaluasi. Meski saat itu, SBY tidak menyebut secara terang-terangan, partai mana yang dimaksud. (umi)
Tabrak dan Hendak Rampas Mobil, 6 Debt Collector Sadis Ditangkap Polres Labusel
Satuan Reserse Kriminal Polres Labuhanbatu Selatan (Labusel), berhasil menangkap 6 debt colector sadis, yang hendak mengambil mobil korban dengan cara ditabrak.
