PPP: Kesepakatan Baru Harus Rinci dan Jelas

Politisi PPP Irgan Chairul Mahfiz, Lukman Hakim Saifudin & Suryadharma Ali
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews – Partai Persatuan Pembangunan mendukung penuh langkah Partai Demokrat, menyusun rancangan usulan kesepakatan baru koalisi sejumlah partai politik,  yang mendukung pemerintahan periode 2009-2014. 

Kondisi Kesehatan Jhonny Iskandar Sebelum Meninggal hingga Pernah Mati Suri

 “Kami akan menandatanganinya. Tapi  kesepakatan baru ini haruslah lebih spesifik  dan tidak menimbulkan multitafsir,” kata Sekretaris Jenderal PPP, Irgan Chairul Mahfidz, Jumat, 11 Maret 2011.

Kesepakatan baru itu diharapkan mencakup beberapa hal pokok seperti  rincian tanggung jawab dan hak partai. Soal tanggungjawab, misalnya, isinya harus jelas. Apa saja tanggung jawab partai, bagaimana menyikapi partai yang melanggar kesepakatan, bagaimana pola komunikasi, manajemen, dan apa target yang ingin dicapai koalisi.

Kesepakatan perlu dibikin rinci, kata Irgan, guna memelihara semangat dan komitmen koalisi dalam mendukung jalannya pemerintahan.

“Jadi, nanti tidak ada lagi partai yang menafsirkan isi kesepakatan itu secara subyektif,” kata Irgan. “Oleh karena itu, kesepakatan jangan multitafsir. Harus jelas.”

Cecep Aktivis 98 Maju Pilwako Jambi, Janji Ekonomi Lebih Keren

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya untuk memperbaharui butir perjanjian dalam kontrak koalisi. Namun, dia mengingatkan agar kesepakatan baru tak menjerat langkah kritis partai di Parlemen.

"Kalau nanti terlalu mengikat juga kan malah bikin nggak bisa bergerak, itu merugikan partai koalisi. Jangan sampai aturan terlalu mengikat partai koalisi sehingga tidak bisa merespons aspirasi masyarakat," kata Nasir.

Dia berharap komitmen koalisi tak menghalangi langkah kritis fraksi dalam memperjuangkan sikap dan membawa aspirasi rakyat. "Harus disepakati dulu apa yang dimaksud dengan menyepakati memperjuangkan dan mengamankan agenda bersama," ujarnya.

Setelah selesai menyusun rancangan kesepakatan baru koalisi, Partai Demokrat akan menyerahkannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk dibahas lebih lanjut sebelum difinalkan. Ide perombakan kesepakatan berangkat dari kekecewaan anggota koalisi yang menilai isinya tidak memberi hak politik kepada mereka, terutama di DPR.

Suzuki Swift 2024

Mobil Rp100 Jutaan Bensin 25 Km per Liter Sudah Ada di Diler

Mobil baru harga Rp100 jutaan itu tampil dengan desain eksterior yang lebih sporty dan agresif.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024