- Antara/ Nyoman Budhiana
VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta pemerintah menaruh perhatian khusus pada ancaman krisis pangan dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Megawati, sudah memperingatkan bahwa krisis pangan dapat terjadi akibat perkembangan cuaca global yang tidak menentu.
"Bukan omongan saya lho ini, tapi PBB. PBB sudah mengingatkan warga dunia kemungkinan krisis pangan ini," kata Megawati dalam pidato peresmian pencanangan Cabang Pelopor PDIP di lapangan Desa Jambaan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Kamis, 17 Maret 2011.
Oleh karena itu, sambungnya, pemerintah perlu mencari jalan keluar. Mega meminta pemerintah harus mulai berani menghilangkan ketergantungan pada negara lain soal pangan ini. Caranya, dengan menghentikan impor pangan. "Stop impor beras, stop impor gula, dan lain-lain," tegasnya.
Untuk menutup kekurangan produksi pangan nasional, tidak perlu dengan mengimpor pangan dari negara lain. Pemerintah mesti mengupayakan pembukaan lahan lebih banyak. "Pabrik-pabrik harus diperbaiki, lahan-lahan disediakan," imbuh Mega.
Dengan cara ini, Mega yakin rakyat akan punya pekerjaan dan bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka. Impor, dalam penilaian Megawati, hanya akan membuat usaha dalam negeri terutama tingkat kecil kian tergerus. "Dan pabrik lebih banyak lagi tutup."
Selain itu, Mega juga menyinggung sejumlah isu yang mengalihkan perhatian pemerintah dari fokus utama, yaitu mensejahterakan rakyat. "Begitu banyak isu, tetapi tidak ada yang diuraikan dan diselesaikan," ujarnya.
Dia mencontohkan kasus Bank Century dan Gayus Tambunan telah menyita perhatian pemerintah begitu besar. Namun, penyelesaian kasus-kasus ini belum jelas juga arahnya. "Saya ingin apa yang dilakukan, betul-betul dapat dilakukan dengan baik," tegas Mega. (kd)