- Rumgapres/ Rusman
VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengatakan partainya telah menerima surat balasan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu merupakan jawaban atas surat Gerindra sebelumnya yang menyampaikan sejumlah syarat jika masuk kabinet.
"Presiden SBY sudah membalas surat yang kami ajukan, yang berisi syarat karena kami diajak berkoalisi," kata Muzani di DPR, Senin 21 Maret 2011. Surat kepada Presiden SBY itu ditandatangani oleh pendiri Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Menurut dia, di dalam surat itu Presiden SBY mengharapkan Gerindra bisa bekerja sama di masa mendatang demi kepentingan yang produktif. "Kami tidak mau memprediksi lebih jauh, kami menghormati hak prerogatif presiden," katanya. "Surat tersebut tidak ada kata menerima atau menolak. Normatif saja."
Normatif seperti apa? "Tetap menginginkan hubungan baik untuk kepentingan bangsa dan negara. Yang dimaksud hubungan baik tidak dijelaskan," ujarnya.
Menurut Muzani, dalam surat itu, Presiden juga menjelaskan mengenai koalisi yang sejak awal diusung SBY-Boediono.
Muzani juga tidak menafsirkan bahwa surat tersebut merupakan penolakan dari SBY secara halus terhadap Gerindra. "Itu komunikasi dan karena sudah dibalas, ini baik untuk komunikasi produktif," jelasnya.
Muzani mengakui, Prabowo tidak merasa kecewa atas surat dari Istana tersebut. "Pak Prabowo juga belum ada persiapan dan tidak ada juga komunikasi dengan istana," ujarnya.