- Antara/Widodo S Jusuf
VIVAnews - Wakil Ketua Komisi I Bidang Luar Negeri dan Pertahanan DPR, Hayono Isman menilai kudeta terhadap Presiden adalah tindakan yang bertentangan dengan konstitusi. Pemerintahan hanya bisa dijatuhkan oleh rakyat melalui pemilu.
"Kalau yang disampaikan Aljazeera itu benar, jelas ini bertentangan dengan semangat reformasi yang sedang kita bangun," kata Hayono Isman di gedung DPR, Jakarta, Rabu 23 Maret 2011, menanggapi berita dirilis situs berita bermarkas di Qatar, Aljazeera.
Menurut hayono, semangat reformasi adalah demokrasi dan transparansi. Dengan demikian, apabila memang ada tindakan kudeta terhadap pemerintahan yang sah, selain melanggar konstitusi juga tak sesuai semangat reformasi.
"Dasarnya apa mereka melakukan tindakan itu? Tidak demokratis menjatuhkan pemerintah tanpa melalui pemilu," ujar anggota DPR dari Fraksi Demokrat ini. Hayono menambahkan, demokrasi sebagai suatu semangat reformasi harus tetap dijaga.
Aljazeera edisi Selasa malam 22 Maret menurunkan laporan eksklusif tentang 'purnawirawan jenderal senior' yang secara rahasia mendukung kelompok Islam garis keras menumbangkan kekuasaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Termasuk, merancang penyerangan 1.500 orang di Cikeusik, Pandeglang, Banten yang menewaskan tiga jemaah Ahmadiyah secara tragis. Diduga kuat, kata Al Jazeera, penyerangan ini sistematis.
"Jenderal ini menggunakan grup garis keras untuk menggulingkan Presiden Yudhoyono, karena mereka menganggap SBY terlalu lemah dan terlalu reformis," demikian laporan koresponden Al Jazeera, Step Vassen dalam rekaman Al Jazeera.