Demokrat Akui Sumbang Dana ke Al Zaytun

Bendera Negara Islam Indonesia
Sumber :

VIVAnews - Maraknya pemberitaan soal dugaan cuci otak dan penipuan yang dilakukan Negara Islam Indonesia (NII) membuat nama Pondok Pesantren Al Zaytun muncul ke permukaan. Tempat itu diduga menjadi 'markas' NII.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Meski kemudian hal itu dibantah oleh pimpinan pondok, Panji Gumilang. 

Tak hanya itu, sejumlah pihak juga menduga Al Zaytun dibekingi pejabat-pejabat. Dugaan itu terkait kedatangan sejumlah tokoh ke pesantren tersebut, termasuk dari kalangan partai politik.

Ketua DPP Partai Demokrat, Jafar Hafsah mengaku partainya pernah mengunjungi Al Zaytun, namun tak ada yang istimewa. "Waktu itu rombongan DPP bersama jajarannya kunjungan kerja ke Jawa Barat. Kami kan selalu keliling Indonesia," kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 3 Mei 2011.

Saat berkeliling, tambah dia, Demokrat kerap menghadiri sejumlah acara seperti musyawarah daerah, peresmian, kunjungan ke petani, pertemuan dengan pedagang kaki lima, termasuk kunjungan ke pesantren. "Waktu itu ada beberapa pondok pesantren, kalau tidak salah ada tujuh. Kunjungan ke Al Zaitun itu salah satunya," tambah Jafar.

Ditanya apakah Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menyumbang uang US$10 ribu, Jafar tak membantah, tapi tak menyebut pasti jumlah sumbangan. "Kalau ada berkunjung pasti ada sumbangan-sumbangan. Saya juga kalau kunjungan kerja ke Sulsel, ada sumbangan-sumbangan ke pondok pesantren, petani," kata dia.

Untuk apa uang US$10 ribu ke Al Zaytun? Kata Jafar, uang tersebut diperuntukkan untuk santri, peningkatan fasilitas dan kualitas pendidikan. "Ya, santunan ke pondok pesantren, sama dengan bantuan ke petani, memberi bibit, traktor. Itu biasa saja," kata Jafar.

Dia juga membantah ada hubungan dekat antara Anas Urbaningrum dan Panji Gumilang. "Setahu saya biasa-biasa saja, sama seperti hubungan dengan pemilik pondok yang lain."

Ditambahkan Jafar, saat itu, Demokrat tak mengetahui soal dugaan pondok pesantren itu terkait NII. "Sadar baru ribut-ribut  sekarang, pemerintah kan tidak pernah melarangnya. Perkara ada NII atau tidak kita tak tahu," tambah dia. (umi)

Menag dan Majelis Masyayikh Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Bertemu Majelis Masyayikh, Menag Bahas Rekognisi Santri dan Ma’had Aly

Majelis Masyayikh adalah lembaga mandiri dan independen sebagai perwakilan Dewan Masyayikh dalam merumuskan dan menetapkan system penjaminan mutu pendidikan pesantren.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024