- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews – Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Jero Wacik mengungkapkan, Demokrat belum memutus nasib Muhammad Nazaruddin, bendahara umum partai yang diduga terlibat kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang.
“Banyak opsi soal Nazaruddin, tapi belum difinalkan. Tunggu saja. Dewan Kehormatan masih menggodok kode etik partai,” kata Jero Wacik di sela peluncuran kereta batik di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 20 Mei 2011. Menurutnya, Dewan Kehormatan Demokrat hanya bisa bergerak sebatas di tataran kdoe etik, bukan persoalan hukumnya.
“Dewan Kehormatan kan fungsinya menjaga etika. Jadi kode etik sedang difinalisasi. Kami tidak mencampuri urusan hukum soal Nazaruddin,” ujar Wacik. Ia menolak merinci pembahasan kode etik Demokrat itu lebih lanjut, karena menurutnya itu bukan kewenangan dia.
“Tunggu saja pengumuman dari Pak Amir Syamsuddin, karena beliau juru bicara Dewan Kehormatan. Urusan detail soal ini ya di tangan Pak Amir. Beliau yang mendata semua. Tanya ke beliau,” kata Wacik.
Ia menegaskankan, sampai saat ini Dewan Kehormatan Demokrat belum mengeluarkan sikap terkait Nazaruddin. “Nggak mengarah ke mana-mana. Dewan Kehormatan sedang sidang terakhir untuk memfinalkan,” imbuhnya.
Wacik juga menolak berkomentar soal isu kedekatan Nazaruddin dengan lingkaran dalam Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Dewan Pembina Demokrat. “Kita semua dekat. Namanya bendahara umum itu ya dekat dengan semua. Kader Demokrat semua berteman,” kata Wacik.
Meskipun demikian, Wacik menekankan, Demokrat tidak akan melindungi kader yang melakukan kekeliruan apalagi pelanggaran hukum. “Teman ya teman, tapi kalau ada pelanggaran hukum, itu urusan KPK, silakan,” kata Menteri Budaya dan Pariwisata itu. (umi)
Adu Laris Toyota Fortuner vs Mitsubishi Pajero Sport di 2024
Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport berdiri sebagai raksasa SUV yang tak tertandingi.
