- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menegaskan partainya akan menerima sepenuhnya semua hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian yang ada di Indonesia.
Tidak hanya Lingkaran Survei Indonesia yang menyatakan kemenangan Golkar, tetapi juga dua lembaga riset sebelumnya seperti Lembaga Survei Indonesia dan Indo Barometer.
"Kami menghormati lembaga-lembaga survei itu karena menurut kami mereka kredibel. Seperti survei Indo Barometer yang menempatkan Golkar dalam posisi partai stabil, atau yang menyatakan publik rindu masa orde baru. Kami menghargai mereka," kata Priyo.
Priyo pun mengungkapkan tidak ada kepentingan Golkar dalam hasil-hasil survei khususnya survei terbaru yang menjadikan Golkar partai teratas dalam perolehan dukungan publik.
"Kami terus terang berbesar hati terhadap itu semuanya. Tapi Golkar tidak cepat untuk berpuas diri karena itu adalah perspektif opini dan persepsi masyarakat ketika survei itu dilakukan," jelasnya.
Menurut Wakil Ketua DPR RI itu, semua itu menambah semangat partainya untuk mengadakan konsolidasi dan perkaderan di tingkat internal partai. "Termasuk program-program kerakyatan yang kami yakini. Itu yang kemarin sedikit banyak membantu Golkar tertinggi dalam survei kemarin," ungkapnya.
Namun Priyo menolak anggapan bahwa kemenangan Golkar akibat ketiban berkah dari musibah yang dialami Partai Demokrat. Hasil yang menempatkan Golkar lebih tinggi dari Demokrat dan PDIP, katanya, lebih karena konsentrasi Golkar di akar rumput dan konsentrasi membangun konsolidasi di akar rumput.
"Saya kok tidak yakin kalau hasil survei itu karena faktor yang disebut dengan Pak Nazaruddin. Kalau itu dikedepankan terus terang kami tidak enak hati dan tidak mau berkomentar banyak," katanya.
Sebelumnya, dalam hasil survei Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny JA yang dilansir akhir pekan lalu, suara Partai Demokrat turun pemilihnya akan beralih ke Partai Golkar.
LSI melansir, sebanyak lima persen suara Demokrat dari 20,85 persen pada pemilu 2009 lalu akan menyebrang ke partai lain. Hal itu menyebabkan Demokrat akan turun kasta dari yang sebelumnya sebagai pemenang pemilu.
Berdasarkan survei atas 1.200 responden pada 1-7 Juni 2011 yang dilakukan LSI dengan metode wawancara tatap muka dan margin of error 2,9 persen, ditemukan bahwa sebanyak 70 persen pemilih Indonesia bukanlah pemilih loyal (setia). Artinya, bila ada stimulasi dan perilaku partai politik yang dipandang buruk, mereka dengan mudah akan pindah ke lain hati. (umi)
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, Ini Perannya
Tiga tersangka baru itu merupakan taruna STIP atau senior dari korban Putu Satria. Mereka bertiga punya peran berbeda dalam tragedi penganiayaan terhadap korban.
