Demokrat Beri Bantuan Hukum Andi Nurpati

Andi Nurpati di DPR
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews – Ketua DPP Demokrat Kastorius Sinaga menyatakan, Demokrat akan mendampingi Andi Nurpati dalam menghadapi kasus pembuatan surat palsu Mahkamah Konstitusi. Sebelumnya, Nurpati telah memberikan keterangan di hadapan Panitia Kerja Mafia Pemilu Komisi II DPR seputar dugaan keterlibatannya dalam kasus tersebut.

“Kami prihatin dengan situasi yang membuat kader-kader Demokrat terjerat masalah hukum. Ini adalah cobaan dan ujian bagi Demokrat. Demokrat tetap mendukung polisi mengungkap kasus tersebut. Namun kami juga akan memberi bantuan hukum dan pendampingan kepada Andi Nurpati,” kata Kastorius saat berbincang dengan VIVAnews, Minggu, 3 Juli 2011.

Kastorius menyatakan, kasus surat palsu MK jelas merupakan tindak pidana melawan hukum yang terjadi sebelum Nurpati bergabung dengan Demokrat. Kasus tersebut terjadi pada tahun 2009 ketika Nurpati masih menjabat sebagai Komisioner KPU, sedangkan Nurpati baru masuk Demokrat tahun 2010, pasca terpilihnya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai.

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Saat ini, Nurpati menjabat sebagai Ketua Divisi Komunikasi Publik Demokrat. “Kalau nantinya Nurpati terbukti bersalah, itu sepenuhnya tindakan pribadi, dan dia harus mempertanggungjawabkannya. Tapi Partai memberi pendampingan, agar hak-hak yang bersangkutan dipenuhi secara hukum,” jelas Kastorius.

Saat ini, kepolisian masih terus memproses kasus surat palsu MK itu. Polri menjamin akan bekerja profesional dan independen dalam mengusut kasus tersebut. “Polri berjanji tidak akan menutup-nutupi proses penyelidikan kasus ini. Kami akan terbuka,” kata Wakapolri Komjen Pol Nanan Soekarna.

Sejauh ini, Polri menetapkan satu orang tersangka berinisial MH dalam kasus surat palsu MK. Diduga kuat, MH adalah Mashuri Hasan, panitera yang telah diberhentikan MK. Sebelumnya, Polri telah memeriksa sejumlah saksi yang berasal dari MK. Mantan Hakim MK Arsyad Sanusi dan putrinya, Nesyawati, juga telah diperiksa.

Secara terpisah, Juru Bicara MK Hakim Akil Mochtar menyatakan, berdasarkan hasil tim investigasi MK, aktor intelektual di balik pembuatan surat palsu MK ada 4 orang, yakni Arsyad Sanusi, Andi Nurpati, Dewi Yasin Limpo, dan Mashuri Hasan. (eh)

Hyoyeon Girls Generation saat menggunakan kebaya Bali - Sunber Foto tangkapan layar Instagram @xosone_ss

Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan pemeriksaan terhadap 31 WNA asal Korea Selatan dan 1 WNI dalam pembuatan film reality show' Pick Me Trip in Bali'.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024