- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul kembali mementahkan isu bakal ada Kongres Luar Biasa di tengah Rapat Koordinasi Nasional Demokrat, untuk menggulingkan Ketua Umum Anas Urbaningrum. Bagi Ruhut, yang menyuarakan KLB berarti tidak mematuhi SBY.
"Tidak ada KLB dalam Rakornas. Kami konsolidasi. Tidak benar. Kami patuh dengan semua yang ditugaskan Ketua Dewan Pembina (SBY)," kata Ruhut Sitompul saat ditemui di Arena Rakornas Partai Demokrat, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 24 Juli 2011.
Menurut Ruhut, tidak pada tempatnya membicarakan Kongres Luar Biasa dalam forum konsolidasi dan silaturahmi seperti Rakornas yang dihadiri 5.000 orang ini. Dia menegaskan bila ada yang memaksakan KLB berarti membangkang arahan SBY.
"Tidak ada kaitan Rakornas dengan KLB," kata anggota Komisi III Bidang Hukum DPR ini.
Kemarin, Sekretaris Demokrat Jawa Tengah Dani Sriyanto meminta Anas Urbaningrum dinonaktifkan sebagai Ketua Umum DPP Demokrat. Usulan ini terkait tuduhan yang dilontarkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang menjadi tersangka kasus korupsi proyek pembangunan wisma atlet SEA Games, M. Nazaruddin.
"Ini kan forum Rakornas untuk membahas isu nasional terdepan. Rumusannya, kalau ada yang bermasalah, termasuk Ketua Umum, harus non aktif dulu," kata Dani di sela-sela Rakornas Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Menurut dia, penonaktifan itu agar Anas bisa berkonsentrasi membela diri dari tuduhan serius yang dilontarkan Nazaruddin. (kd)