- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews -- Muchdi Purwoprandjono tidak masuk struktur kepengurusan DPP PPP. Padahal, saat Muktamar partai itu bulan lalu, Muchdi sempat mendeklarasikan diri sebagai salah satu kandidat. Mengapa tidak diakomodasi?
Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy mengatakan, Muchdi tidak menunjukkan keinginan aktif di PPP. Buktinya, saat perhelatan tertinggi partai, muktamar lalu, ia tidak hadir. "Bagaimana mau diletakkan sebagai pengurus," kata Romy kepada VIVAnews, Selasa 26 Juli 2011. "Lagipula menjadi kandidat tidak harus menjadi pengurus," ujarnya.
Romy berargumen, bila anggota baru bergabung kemudian mencalonkan diri sebagaÍ ketua serta merta dinilai layak jadi pengurus, itu akan mengacaukan proses kaderisasi. "Kacau kaderisasi, kalau setiap kandidat kemudian otomatis dinilai layak jadi pengurus. Padahal ada ratusan kader lain yang sudah jelas pengabdiannya selama ini. Tentu itu yang kami utamakan," ujarnya.
Beda dengan Muchdi, PPP yang dipimpin Suyadharma Ali merangkul dua penantangnya dalam perebutan kursi Ketua Umum partai berlambang Kabah dalam muktamar beberapa waktu lalu: Akhmad Muqowam dan Ahmad Yani.
Muqowam didaulat menjadi Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai. Sementara Ahmad Yani sebagai Sekretaris Majelis Pakar.
Untuk diketahui, PPP telah menyusun pengurus untuk periode 2011-2015. Masa Bakti kepengurusan baru PPP adalah empat tahun, bukan lima tahun. Susunan pengurus terdiri atas Pengurus Harian (55 orang); Pimpinan Majelis Syari’ah (1 orang); Pimpinan Majelis Pertimbangan (18 orang); Pimpinan Majelis Pakar (18 orang); dan Mahkamah Partai (9 orang). (eh)
Jonathan Kuo, Pianis Muda Indonesia yang Kembali Memukau di Panggung Musik Klasik
Peningkatan kemampuan Jonathan Kuo juga tidak luput dari pengakuan mentornya, Iswargia R Sudarno, yang melihat potensi besar sebagai seorang pianis solois.
