Tiga Tantangan untuk Partai SRI

Pendaftaran Partai SRI, pengusung Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVAnews/Syahrul Ansyari

VIVAnews - Partai baru mengusung calon presiden baru. Dulu Susilo Bambang Yudhoyono begitu. Perolehan suara bagus dalam dua kali Pemilu, 2004 dan 2009. Para pendukung Sri Mulyani kini mencoba peruntungan yang sama. Mendirikan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), sejumlah tokoh mengusung Sri Mulyani jadi presiden.

 KPU Minta MK Tolak Tudingan Suara Nasdem Berkurang dan Golkar Bertambah di Jabar 1

Bagi pengamat politik senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti, siapa pun calon presiden tidak masalah, asalkan dia punya integritas. "Harus bisa dipercaya, punya integritas, dan bisa dicek apakah dia orang yang korup atau tidak," ujar Ikrar di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat 5 Agustus 2011.

Jika ingin mendulang suara dan eksis di kancah politik nasional, kata  Ikrar, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh pengurus SRI. Pertama, Partai SRI harus membuktikan dirinya layak menjadi parpol dengan berhasil lolos verifikasi kemenkumham.

Kedua, partai SRI harus bisa membuktikan bahwa mereka bisa meraih dukungan yang kuat. "Harus bisa menunjukkan bahwa orang-orang yang jadi pendukung adalah orang-orang yang juga secara integritas bisa dipertanggungjawabkan," kata Ikrar.

Ketiga, jangan terlalu membesar-besarkan sosok Sri Mulyani sebagai orang cerdas yang telah dikorbankan dalam pemerintahan lalu. "Jangan membesar-besarkan bahwa SMI seolah dikuyo-kuyo oleh SBY, tapi tunjukkan dialah yang terbaik sebagai calon presiden 2014. Itu jauh lebih elegan daripada membicarakan apakah SMI dipecat atau tidak dari kabinet," kata Ikrar.

Menurut Ikrar, ada perbedaan mendasar dari partai SRI dibanding partai-partai lain yang sudah ada sebelumnya, yaitu didirikan kalangan intelektual yang peduli dengan kondisi negara.

"Di belakangnya, ada kalangan-kalangan intelektual, mereka yang dari dulu tidak mau masuk partai tapi sekarang terpaksa masuk partai hanya untuk memperbaiki kondisi Indonesia. Menurut saya ini modal dasar yang sangat besar bagi partai, dibanding yang sebelum-sebelumnya," kata Ikrar.

Penyebab Raibnya Foto Jokowi di Kantor PDIP Sumut Terungkap, Kini Sudah Terpasang Lagi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, The Interview

Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

Menteri Kesehatan mengungkapkan alasan di balik angka prevalensi stunting di Indonesia baru turun 0,1 persen, dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024