- Antara/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Kinerja kabinet Indonesia Bersatu II kembali menjadi sorotan. Berdasar survei Lingkaran Survei Indonesia, kinerja kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono II ini menurun.
Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengatakan, pihaknya belum mengetahui soal survei tersebut. "Saya tidak tahu juga," kata Dipo, di Kantor Presiden, Senin 19 September 2011
Dipo juga mengatakan, sebaiknya menteri jangan pasif dalam menjelaskan sesuatu hal kepada masyarakat terutama terkait hal yang terkait dengan kinerja. "Jangan diam saja. (Jangan) semuanya harus Presiden yang jawab. Itukan bagian-bagian mereka," kata dia.
Menurut Dipo, Menteri harus berinisiatif. Menteri seharusnya memiliki kemauan dan keberanian dalam menghadapi masyarakat. "Jangan maunya sendiri-sendiri," ujarnya.
Menurut dia, jabatan menteri memiliki risiko tersendiri termasuk risiko politik. "Kalau mau enak-enak, santai-santai, tidak mau berisiko politik, ya jangan jadi menteri," kata Dipo.
Lembaga Survei Indonesia, ada lima hal yang menyebakan merosotnya kinerja SBY antara lain, kasus korupsi yang menjerat dua kementerian yaitu kementerian tenaga dan transmigrasi dan kementerian olah raga. Selain itu sejumlah kebijakan yang dikeluarkan oleh beberapa menteri. Selain itu kehidupan pribadi Menteri juga dijadikan indikator penyebab reshuffle kabinet. (adi)