- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan bahwa citra positif para politisi merosot. Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai survei itu harus dijadikan tolok ukur perbaikan kinerja para politisi.
"Terlepas dari debat metodologi dan validitas yang bisa diperdebatkan," tulis Anas dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews.com, Senin 3 Oktober 2011.
Hasil survei menyebutkan 51,3 persen koresponden menyatakan citra politisi buruk atau sangat buruk dan 25,3 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab. Hanya 23,4 persen masyarakat yang menilai baik.
Menurunnya citra para politisi ini bukan tanpa alasan. LSI menemukan setidaknya tiga hal yang menjadi penyebab.
Pertama, maraknya politisi yang tersangkut kasus korupsi. Kedua, munculnya pemain baru yang kuat dalam mafia jaringan korupsi, oknum di Badan Anggaran DPR. Ketiga, pesatnya perkembangan sosial media seperti twitter, facebook, milis online, BB group menjadikan masyarakat sangat mudah mengakses informasi.
Oleh karenanya, Anas menilai tidak ada pilihan lain selain memperbaiki kerja. Menurutnya, politisi tidak dapat lagi bersembunyi dari tanggung jawab kepada rakyat. "Perbaikan kinerja adalah jalan terbaik untuk memperbaiki citra dan kepercayaan rakyat," katanya.
LSI sendiri memberikan setidaknya dua jalan untuk perbaikan para politisi itu. Pertama, diterapkannya sanksi keras dan konsisten untuk menimbulkan efek jera bagi politisi yang menyimpang.
Kedua, pola rekruitmen posisi politik agar lebih diperketat di semua lapisan dalam menjaring calon kepala daerah, calon anggota DPR, calon pimpinan partai politik, calon menteri sampai dengan calon presiden. (umi)
Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.
