Demokrat Akui Golkar Pesaing Kuat

Anas Urbaningrum (Demokrat) dan Aburizal Bakrie (Golkar)
Sumber :
  • Antara/ M Risyal Hidayat

VIVAnews –Dukungan publik atas Partai Demokrat, menurut survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia, merosot. Hal itu sejalan dengan tingkat kepuasan masyarakat yang turun atas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berbarengan jatuhnya popularitas Demokrat, popularitas Partai Golkar disebut kian menguat.

“Untuk kedua kalinya sejak tahun 2009, Demokrat tak lagi di papan atas. Golkar kini sudah mengalahkan Demokrat. Pemilih mulai mencari alternatif kekuatan di luar SBY atau Demokrat. Seorang responden mengatakan, ‘wahyu’ mulai terbang dari SBY ke kompetitornya,” kata peneliti LSI Ardian Sopa di Jakarta, Minggu 16 Oktober 2011 kemarin.

Ketua DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, mengakui Golkar partai yang paling banyak diuntungkan dari kemerosotan suara Demokrat. “Ini karena konstituen dan pemilih Demokrat dan Golkar banyak beririsan. Kedua partai ini memperebutkan pangsa pasar sama. Bila Demokrat merosot, cipratan suara akan banyak lari ke Golkar, sementara bagi PDIP tak banyak berpengaruh,” ujar Ulil saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 18 Oktober 2011.

Menurutnya, Demokrat dan Golkar memang memiliki ideologi, watak, dan platform yang tidak jauh berbeda. Ia menilai persaingan Golkar dan Demokrat di masa mendatang akan menarik diamati. “Tapi kami tentu tidak tinggal diam melihat kemerosotan popularitas Demokrat. Kami akan kerja keras mengejar ketertinggalan,” ujar Ulil.

Ia mengatakan, masih ada waktu tiga tahun menjelang Pemilu 2014. “Kalau dalam tiga tahun ini, pemerintah SBY berhasil merealisasikan janji-janjinya yang agak tersendat karena serangan kiri-kanan, maka dampak positifnya pasti akan lari ke Demokrat,” kata Ulil optimis.

Reshuffle kabinet, ujar Ulil, juga dilakukan dalam rangka itu. “SBY ingin meninggalkan warisan dan manfaat untuk bangsa sekaligus Partai Demokrat,” kata dia. Di sisi lain, imbuhnya, Demokrat akan menyusun strategi ‘coming back’ untuk menaikkan reputasi mereka di mata publik.

“Survei jadi masukan yang bagus bagi kami. Ini tantangan bagi Demokrat,” ujar Ulil. Apapun, lanjutnya, sebetulnya Demokrat tak terkejut dengan hasil survei yang menunjukkan turunnya popularitas partai mereka. “Secara insting, kami di dalam sudah bisa menduga, terutama pasca kegaduhan di sekitar kasus Nazaruddin. Itu pasti membuat citra Demokrat merosot. Sudah pasti,” kata dia.

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun
Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024