- Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews – Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan, berbagai penembakan misterius yang terjadi di Aceh belakangan ini merupakan cermin kegagalan pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, dalam meningkatkan kesejahteraan mayarakat Aceh.
“Kecemburuan sosial ekonomi (sebagai motif penembakan) yang dikatakan oleh Gubernur Aceh itu sangat tidak benar. Adanya angka pengangguran, kemiskinan, dan kesenjangan sosial adalah indikasi bahwa pemerintah gagal,” kata Tjahjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 11 Januari 2012.
Rangkaian peristiwa penembakan misterius yang bertepatan dengan momen jelang Pilkada Aceh, kata Tjahjo, jangan sampai menjadi instrumen untuk memperkeruh situasi di Aceh. “Harus dicermati terkait keinginan-keinginan merdeka yang masih muncul, terkait kelompok-kelompok yang mengadu domba dan membuat keresahan, serta kelompok-kelompok yang ingin Aceh merdeka,” papar Tjahjo.
Anggota Komisi I DPR itu juga mengingatkan agar Pilkada Aceh tidak menjadi pintu masuk bagi orang-orang yang ingin membuat kerusuhan, dengan menyebarkan isu etnis dan menolak warga daerah lain yang ingin bekerja di Aceh.
Pilkada Aceh, ujar Tjahjo, seharusnya justru menjadi instrumen untuk menunjukkan kedamaian Aceh dan memperkokoh status Aceh sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu, lanjutnya, penyelesaian masalah Aceh yang terdahulu harus segera dirampungkan, agar jangan sampai isu Aceh Merdeka terulang kembali.
Tjahjo juga menilai pemerintah sangat lamban dalam menyelesaikan masalah di Aceh. Tjahjo meminta pemerintah tidak cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa apa yang terjadi di Aceh adalah kejahatan kriminal biasa. Apalagi, jika kesimpulan itu diambil sebelum ada data serta masukan dari inteljen dan pihak-pihak terkait. (eh)
“Yang penting pemerintah jangan membentuk satgas atau badan baru lagi seperti penyelesaian di Papua. Cukup intelijen dikoordinasikan oleh Menkopolhukam, bersama Depdagri, TNI, Polri, dan Pemda Aceh. Solusi harus integral agar Pilkada Aceh jangan sampai tidak aman lagi,” kata Tjahjo.