- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Nama Aburizal Bakrie sebagai satu-satunya calon presiden dari Partai Golkar kian tak terbendung. Bahkan nama Aburizal Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar sudah hampir final.
Pernyataan tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham di Makassar, 24 Januari 2012. "Jika mengacu pada Rapimnas 2011 lalu, maka nama Pak Ical (Aburizal Bakrie) sudah hampir final menjadi capres Golkar," kata Idrus Marham yang tengah menghadiri Rapat Koordinator Teknis Partai Golkar se-Sulawesi di Makassar.
Saat ini, Partai Golkar lebih fokus bergerak pada upaya peningkatan elektabilitas Aburizal. Hal itu akan didampingi oleh sistem survei untuk mengukur kekuatan nama Aburizal Bakrie di tingkat pemilih.
"Kami sekarang lebih konsentrasi untuk meningkatkan elektabilitas. Dan saya yakin, elektabilitas Pak Ical akan terus meningkat hingga 2014 mendatang," ujar Idrus lagi.
Keyakinan Idrus tersebut dikuatkan oleh kepemimpinan Aburizal Bakrie di Partai Golkar dalam dua tahun ini. Ia menilai, Aburizal Bakrie telah melakukan loncatan luar biasa selama dua tahun memimpin Partai Golkar, seperti cukup sukses menempatkan kadernya dalam setiap pemilihan kepala daerah.
"Hitungan pengurus pusat, sekitar 57 persen pemilukada dimenangkan oleh calon dari Golkar. Itu sudah melebihi target Rapimnas tahun lalu yang menargetkan hanya sekitar 50 persen," kata dia.
Selain persoalan pemilukada yang menjadi landasan bahwa roda partai berjalan, Aburizal Bakrie juga berhasil membuat program yang betul-betul menyentuh masyarakat bawah. Seperti pemberian suntikan dana ke usaha kecil dan menengah, program suara golkar, suara rakyat serta program terakhir tentang karya kekaryaan.
Sehingga dengan parameter tersebut, kata Idrus, bukan tidak mungkin, dalam hitungan dua tahun ke depan, Aburizal Bakrie akan mulus menjadi orang nomor satu Indonesia.
Disinggung soal calon pendamping Aburizal nanti, Idrus enggan berkomentar banyak. Alasannya, nama-nama yang selama ini dianggap cukup layak mendampingi Aburizal, masih harus melewati tahap survei. Namun demikian, nama-nama tersebut enggan disebutkan oleh mantan anggota DPR ini.
Biduan Dangdut Sewaan SYL Bilang Begini Usai Diperiksa KPK
Penyanyi atau biduan dangdut Nayunda Nabila irit bicara usai dirinya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan dugaan kasus TPPU yang dilakukan SYL.
