Mendagri: Soal e-KTP, Saya Bukan Banci

Gamawan Fauzi
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews -- Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengaku tetap optimistis, proyek Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) akan rampung tepat waktu, April 2012 ini.  "Ya optimis, target 2011 sudah 63 persen. Dan itu dicapai dalam waktu 2,5 bulan lho," kata Gamawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 30 Januari 2012.

Gamawan menambahkan bahwa pihaknya akan mengintensifkan sisa waktu yang tersisa untuk memenuhi 37 persen. "Masih besar-besar seperti DKI, harus dikejar juga Surabaya, Malang, dan Medan. Ini kota besar, alatnya sama saja," kata dia.

Soal keterlambatan pelaksanaan, seperti persoalan alat, menurut Gamawan hasru diteliti penyebabnya. "Karena apa? Misalnya di Bima itu rusak alat karena bencana," kata dia.

Soal soal bencana, poses lelang sampai penandatanganan kontrak juga memerlukan waktu yang lama. Menurut dia, selama ini pihaknya berhati-hati dalam mencermati aspek teknis dan aspek yuridis. Masalah lain, waktu yang dibutuhkan konsorsium dalam pelaksanaan pengadaan barang.

Bagaimana soal pernyataan siap mundur, jika e-KTP tiak tepat waktu? "Saya ini kan lelaki, sekali katakan mundur, mundur. Saya bukan banci."

Sebelumnya, banyak anggota DPR berpendapat, e KTP tidak akan selesai tahun ini. Salah satunya, Anggota Komisi II DPR Mestyarini Habie dari Fraksi Partai Gerindra.

"Untuk target 197 kabupaten/kota saja masih di bawah 50 persen dan mau dikelarkan pada April. Sementara target dari pelaksanaan e-KTP 300 kabupaten/kota untuk 105 juta warga.  Yang 2011 saja masih di bawah 50 persen," katanya.

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Sementara itu, Abdul Malik anggota komisi II dari Fraksi PKB juga menyansikan sebab ada beberapa daerah yang pelaksanaan alatnya belum beres. Misalnya, kata Abdul, di kota Bima. Sampai saat ini, katanya, program e KTP di sana sekali belum dilaksanakan. Sementara alat dan pemasangannya terlambat.

Selain itu, kata Abdul, daerah seperti di Indramayu pada bulan Oktober 2011 hanya mampu menyelesaikan 38 persen dan ada 12 mesin yang rusak.

"Malang harusnya menjadi contoh dan pilot. Di Malang orang-orang berbondong namun per Desember hanya 13 sampai 14 persen. Jauh dari target padahal kota Malang kota besar dan masyarakat lebih dewasa. Setelah dicek di pengadaan, ternyata September baru masuk  sehingga pelaksaan e-KTP jadi masalah, sampai di mana kesiapan konsorsium," kata dia.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024