Ada Kerugian Negara dalam Kasus Century

Bank Century
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Taufik Kurniawan, mengatakan rapat tim pengawas kasus Century DPR dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hari ini berkesimpulan bahwa ada kerugian negara.

"Kesimpulan rapat hasil audit forensik BPK yang dipaparkan di Timwas, patut diduga terjadi kerugian negara," kata Taufik usai rapat kerja dengan BPK di Gedung DPR, Rabu 1 Januari 2012.

Taufik mengatakan, BPK sudah memaparkan secara terang benderang mengenai kronologi perjalanan audit forensik itu. Bahwa, ada kerugian dengan dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun.

"Itu akan menjadi bahan pertanyaan untuk diberikan kepada Kejagung dan KPK. Mengenai penyidikan, BPK bukan penyidik, hanya pemeriksa. Kaitan dengan hasil sudah jelas closing-nya patut diduga merugikan keuangan negara sehingga patut ditindaklanjuti," kata dia.

Dia menyebutkan indikator adanya kerugian negara yaitu, kaitannya dengan pemberian fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP).

"Indikatornya kaitan pemberian FPJP harusnya 8 persen CAR (rasio kecukupan modal) menjadi positif. Ketika dikucurkan FPJP itu posisi CAR-nya Century hanya -3,35, awalnya dari situ. Hal lain itu hanya perkembangan dari itu," kata dia.

Taufik mengaku, sudah memberikan soal tersebut kepada pimpinan KPK yang baru. "Tinggal bagaimana kemauan dan political will dari KPK dan penegak hukum untuk menuntaskan hal tersebut," kata Taufik.

Sementara hasil rapat kali ini, temuan BPK tersebut akan segera ditindak lanjuti. Timwas berharap, penegak hukum akan menindak lanjuti temuan BPK ini. Apalagi, kata dia BPK sudah menyebutkan beberapa nama sebagai penerima aliran dana.

"Kita tinggal menunggu kebijakan penegak hukum untuk menuntut kesimpulan hari ini. Kami berharap KPK menindaklanjuti segera karena hasil auditor BPK sudah jelas," kata dia.

Selain itu, Timwas Century juga akan memanggil Jaksa Agung untuk meminta keterangan mengenai perkembangan kasus ini. "Kalau KPK (belum dipanggil) harus bersanding dengan BPK. Kalau tidak akan lari ke mana-mana, kita repot," kata dia.

Viral Pria di Medan Bakar Rumah Sendiri Diduga Kecanduan Narkoba, Pihak Keluarga Minta Rehabilitasi
Korban penipuan menyelesaikan misi. Muhammad AR/VIVA

Penipuan Modus 'Menyelesaikan Misi' Kembali Telan Korban, Ibu di Bogor Kehilangan Rp 147 Juta

Penipuan dengan modus 'menyelesaikan misi' di telegram kembali menelan korban. Ibu muda di Bogor harus kehilangan uang Rp 147 juta dan sudah melapor ke polisi.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024